RSUD dr Murjani Hadapi Pergeseran Tren Penyakit, Kasus Hipertensi dan Nyeri Punggung Dominasi 2025

<p>Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany saat diwawancarai. (Foto: Apri) </p>
Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany saat diwawancarai. (Foto: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit mencatat adanya pergeseran pola penyakit yang ditangani sepanjang 2025. Jika tahun sebelumnya didominasi penyakit menular seperti demam berdarah dan pneumonia, kini penyakit tidak menular seperti hipertensi dan nyeri punggung bawah menjadi kasus terbanyak.

Plt Direktur RSUD dr Murjani, dr Yulia Nofiany, mengatakan perubahan tren tersebut menjadi perhatian serius rumah sakit untuk memperkuat layanan penanganan penyakit kronis dan gaya hidup.

“Sepanjang Januari hingga September 2025, kasus terbanyak yang kami tangani adalah hipertensi primer dengan 1.380 kasus, disusul nyeri punggung bawah sebanyak 1.223 kasus, dan dispepsia 936 kasus,” ujar dr Yulia, Sabtu (25/10/2025).

Selain itu, sejumlah penyakit kronis lainnya juga meningkat, seperti anemia (625 kasus), komplikasi diabetes (372 kasus), gagal jantung kongestif (267 kasus), dan penyakit ginjal kronis tahap lima (258 kasus).

Ia menjelaskan, kondisi ini menunjukkan terjadinya pergeseran dari penyakit menular ke penyakit degeneratif yang berkaitan dengan pola hidup masyarakat.

“Kalau dulu banyak kasus demam berdarah, pneumonia, atau infeksi pada anak, kini justru yang meningkat adalah penyakit kronis dan komplikasi akibat gaya hidup,” jelasnya.

Menurut Yulia, pihaknya akan memperkuat program pencegahan melalui edukasi dan layanan promotif serta preventif. Hal ini sejalan dengan upaya rumah sakit dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang berorientasi pada deteksi dini dan pengelolaan penyakit kronis.

“Penyakit tidak menular cenderung berlangsung lama dan memerlukan pengelolaan jangka panjang. Karena itu, kami berupaya memperkuat layanan rawat jalan dan penanganan berkelanjutan,” tambahnya.

Sementara itu, RSUD dr Murjani juga mencatat peningkatan jumlah kunjungan layanan kesehatan setiap tahunnya. Hingga September 2025, tercatat 72.857 kunjungan rawat jalan dan 11.547 rawat inap, menunjukkan tren peningkatan yang konsisten dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Yulia menegaskan, data tersebut akan menjadi dasar evaluasi untuk mengarahkan strategi pelayanan rumah sakit ke depan.

“Pergeseran tren penyakit ini menjadi sinyal bagi kita semua agar lebih sadar menjaga kesehatan dan memperhatikan pola hidup,” tutupnya. (ri)