Pria Bawa Bayi Orangutan Naik Motor, Sempat Berhenti di Toko Miras Sampit
TINTABORNEO.COM, Sampit – Warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dibuat heboh dengan beredarnya video seorang pria yang mengendarai sepeda motor sambil menggendong bayi orangutan di Jalan Tjilik Riwut, tepatnya di kawasan Terowongan Nur Mentaya, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Video berdurasi 15 detik tersebut viral di media sosial pada Senin (6/10/2025) dan menimbulkan berbagai spekulasi. Dalam rekaman terlihat, pengendara motor tanpa pelat nomor itu menggendong bayi orangutan di bagian depan tubuhnya dan sempat berhenti di salah satu toko penjual minuman keras (miras) di sekitar lokasi.
Warga yang merekam video, Wahid, mengatakan dirinya sempat terkejut melihat pemandangan tersebut saat melintas.
“Saya lihat orang itu bawa bayi orangutan sambil naik motor. Sempat berhenti di toko miras dekat Terowongan Mentaya, seperti mau beli sesuatu. Karena penasaran, saya langsung videokan,” ujar Wahid.
Aksi tersebut kemudian menarik perhatian publik dan membuat warganet mempertanyakan asal-usul bayi orangutan yang dibawa pria misterius itu. Banyak yang khawatir hewan dilindungi tersebut menjadi korban perdagangan atau pemeliharaan ilegal.
Menanggapi hal itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit, Muriansyah, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan tengah menelusuri keberadaan pria dalam video tersebut.
“Kami sudah menghubungi pembuat video untuk memastikan lokasi dan kronologinya. Tim akan menindaklanjuti laporan ini guna mencari orang yang membawa bayi orangutan itu,” kata Muriansyah.
Ia mengingatkan bahwa memelihara atau memperjualbelikan orangutan adalah pelanggaran hukum, karena satwa tersebut termasuk spesies yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDAE).
“Kami imbau masyarakat agar tidak memelihara satwa liar, apalagi orangutan. Selain melanggar hukum, bisa membahayakan hewan karena stres atau salah perawatan,” tegasnya.
BKSDA berharap masyarakat yang mengetahui keberadaan pria dalam video itu dapat segera melapor agar bayi orangutan tersebut bisa diselamatkan dan dikembalikan ke habitat aslinya. (ah)