Pameran Mandau Penyang Pambelum Jadi Pengingat Pentingnya Lestarikan Budaya Dayak
TINTABORNEO.COM, Sampit – Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Dadang Siswanto, menegaskan bahwa pelestarian budaya lokal tidak boleh berhenti pada seremoni belaka. Hal ini disampaikannya saat memberikan apresiasi terhadap pameran warisan budaya “Mandau Penyang Pambelum” yang digelar di Museum Kayu Sampit pada 10–11 Oktober 2025.
Menurutnya, kegiatan tersebut memiliki arti penting dalam menjaga warisan leluhur masyarakat Dayak sekaligus memperkuat identitas daerah di tengah derasnya arus modernisasi.
“Kami menyambut baik kegiatan ini karena budaya adalah identitas kebanggaan yang harus kita lestarikan. Dengan adanya pameran seperti ini, budaya daerah bisa lebih dikenal masyarakat luas dan bahkan berpotensi menjadi destinasi wisata budaya,” ujar Dadang, Sabtu (11/10/2025).
Ia menekankan, agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis tidak hanya berhenti pada kegiatan seremonial, tetapi benar-benar menjalankan Peraturan Daerah (Perda) tentang Budaya Daerah secara konsisten dan nyata di lapangan.
“Kami minta OPD teknis sungguh-sungguh melaksanakan Perda budaya daerah. Ini bukan hanya soal acara seremonial, tapi bentuk komitmen nyata menjaga dan mengembangkan warisan budaya kita,” tegas politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Lebih lanjut, Dadang menilai bahwa pelestarian budaya seperti Mandau tidak hanya memperkuat jati diri masyarakat Dayak, tetapi juga menyimpan potensi ekonomi dan pariwisata yang besar.
“Budaya bisa menjadi potensi wisata unggulan jika dikemas dengan baik. Mandau, misalnya, bukan sekadar benda pusaka, tapi memiliki nilai filosofis dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” imbuhnya.
Ia berharap pameran Mandau Penyang Pambelum tidak berhenti pada penyelenggaraan tahun ini saja, melainkan menjadi agenda tahunan atau program berkelanjutan dalam upaya memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian budaya lokal.
“Kita berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkelanjutan agar nilai-nilai budaya tidak hilang ditelan zaman,” pungkasnya. (ri)