Musim Pancaroba, RSUD dr Murjani Siagakan Layanan Antisipasi ISPA dan Diare

<p>RSUD dr Murjani Sampit, Rabu (15/10/2025). (Foto: Apri) </p>
RSUD dr Murjani Sampit, Rabu (15/10/2025). (Foto: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Memasuki musim pancaroba, RSUD dr Murjani Sampit meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare yang kini mulai menyerang anak-anak di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Plt Direktur RSUD dr Murjani, dr Yulia Nofiany, mengatakan perubahan cuaca yang tidak menentu memicu munculnya berbagai penyakit musiman. Selain demam berdarah dengue (DBD), ISPA dan diare juga menjadi ancaman serius bagi kelompok rentan, terutama anak-anak usia dini.

“Cuaca berdebu dan kurangnya pasokan air bersih membuat daya tahan tubuh anak mudah menurun. Kami mulai menerima pasien anak dengan gejala diare dan ISPA, bahkan belum lama ini ada dua kasus yang sudah kami tangani akibat infeksi virus dan bakteri,” ungkap dr Yulia, Rabu (15/10/2025).

Ia menjelaskan, pihak rumah sakit telah menyiagakan tenaga medis dan ruang perawatan anak untuk mengantisipasi peningkatan kasus. RSUD juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kotim agar penanganan pasien di tingkat puskesmas berjalan cepat sebelum dirujuk ke rumah sakit.

“Jika anak menunjukkan gejala seperti batuk, sesak napas, atau buang air besar berlebihan, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan. Penanganan dini penting agar tidak berujung pada dehidrasi atau infeksi yang lebih berat,” ujarnya.

Selain kesiapsiagaan rumah sakit, dr Yulia menekankan pentingnya peran keluarga dalam pencegahan. Orang tua diminta menjaga pola makan anak, memastikan asupan cairan cukup, serta mengurangi aktivitas di luar rumah saat cuaca panas dan berdebu.

“Musim kemarau panjang ini memicu banyak penyakit. Karena itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menjadi kunci agar anak-anak tetap terlindungi,” tegasnya.

Dengan langkah antisipatif ini, RSUD dr Murjani berharap masyarakat lebih sadar terhadap kesehatan keluarga, tidak menunggu sakit parah baru mencari pertolongan medis. (ri)