Komisi II Minta Pemkab Kawal Serapan Gabah Petani oleh Bulog

TINTABORNEO.COM, Sampit – Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyannor, mendorong pemerintah daerah agar lebih aktif mendukung Perum Bulog dalam upaya penyerapan gabah petani. Ia menegaskan, langkah konkret pemerintah daerah sangat dibutuhkan agar hasil panen petani bisa tertampung maksimal.
“Kalau ada lahan hibah, Bulog Pusat bisa segera menambah gudang di Kotim. Selama ini mereka hanya sewa, jadi terbatas menampung gabah petani. Kalau berdiri sendiri, serapan bisa lebih lancar dan maksimal,” tegas Akhyannor, Jumat (3/10/2025).
Politisi Gerindra itu menjelaskan, persoalan kapasitas gudang penyimpanan di Kotim memang menjadi kendala. Bulog Kotim masih menggunakan gudang sewa dengan daya tampung terbatas, padahal harus menaungi tiga kabupaten sekaligus, yakni Kotim, Seruyan, dan Katingan. Akibatnya, serapan gabah petani Kotim kerap terhambat terutama ketika panen di daerah lain lebih dulu berlangsung dan kuota sudah penuh.
Ia menilai rencana pembangunan gudang baru di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, merupakan langkah tepat. Lokasi tersebut berada di sentra pertanian sekaligus dekat dengan fasilitas pengeringan (dryer) terbaru. Bahkan Pemerintah Desa Lempuyang disebut sudah siap menghibahkan lahan seluas 1 hektare untuk kebutuhan gudang.
“Menindaklanjuti hal tersebut, kami langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Lempuyang. Hasil koordinasi kemarin, mereka menyatakan siap menghibahkan lahan. Kini tinggal pemerintah daerah yang harus lebih aktif menindaklanjuti usulan tersebut,” ujarnya.
Selain itu, Akhyannor juga mendorong agar hibah lahan bisa ditambah menjadi 2–3 hektare. Dengan begitu kapasitas penyimpanan lebih besar dan tidak lagi bergantung pada gudang sewaan.
Dalam kesempatan yang sama, ia turut memberikan apresiasi kepada Kepala Perum Bulog Kotim, Muhammad Azwar Fuad, serta Kepala Perum Bulog Wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), Budi Sultika, atas perhatian mereka dalam menyerap gabah petani Kotim.
Menurut Akhyannor, langkah Bulog sudah sangat membantu petani. Hal itu ia sampaikan usai pertemuan Komisi II DPRD Kotim bersama Bulog Kotim dan Bulog Wilayah Kalteng, yang juga dihadiri anggota Komisi II lainnya, yakni Supian Hadi, Andi Lala, Hendra Sia, Pardamean Gultom, dan Seto Hadi.
Ia menambahkan, persoalan serupa juga dialami Bulog Kotawaringin Barat (Kobar) yang menaungi Lamandau dan Sukamara.
“Karena itu, kami menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah agar setiap kabupaten memiliki gudang Bulog sendiri sehingga penyerapan gabah petani tidak lagi terhambat,” tandasnya. (ri)