Kepala Desa Angkat Bicara terkait Insiden Tongkang Tabrak Lanting Di Teluk Tewah

TINTABORNEO.COM, Sampit – Kepala Desa Luwuk Bunter, Kurnainnoor, angkat bicara terkait insiden tongkang bermuatan bauksit yang menabrak lanting warga di Dusun Teluk Tewah, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Peristiwa itu terjadi pada Selasa (14/10) sore dan menyebabkan tiga lanting milik warga mengalami kerusakan.
Menurut Kurnainnoor, insiden terjadi akibat gangguan pada mesin tugboat yang menarik tongkang. Akibatnya, kapal pengangkut bauksit itu tak bisa dikendalikan saat melintas di aliran Sungai Mentaya dan akhirnya menghantam bangunan lanting milik warga.
“Kejadiannya sore, setelah keluar dari Sungai Cempaga. Sepertinya mesin *tugboat*-nya mengalami *trouble* atau mati, sehingga tongkang tidak bisa dikendalikan dan menabrak tiga lanting di Teluk Tewah,” jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (17/10/2025).
Ia mengatakan, pihak perusahaan langsung datang ke lokasi sekitar satu jam setelah kejadian untuk meninjau kondisi dan berdialog dengan warga terdampak. Hasilnya, disepakati adanya ganti rugi sesuai tingkat kerusakan.
“Begitu setelah kejadian, sekitar satu jam kemudian petugas pemantau alur sungai dari perusahaan datang. Mereka langsung cek kondisi lanting yang rusak, lalu dimusyawarahkan dan disepakati ganti rugi sesuai kerusakan yang ada,” ujarnya.
Kurnainnoor menambahkan, proses perbaikan lanting sudah dilakukan oleh warga dengan bantuan peralatan dan biaya dari perusahaan.
“Kemarin sore alat-alat untuk memperbaiki sudah dikirim ke sana. Warga yang punya lanting juga ikut memperbaiki dan diberi upah langsung,” katanya.
Ia menyebut, kejadian seperti itu baru pertama kali terjadi di wilayah Teluk Tewah, meski di aliran Sungai Cempaga pernah ada insiden serupa.
“Kalau di daerah Teluk Tewah baru kali ini, dan itu pun karena mesin tugboat nya bermasalah. Biasanya jarang ada kejadian di situ. Kalau di Sungai Cempaga pernah juga, tapi selalu diselesaikan dengan baik,” terangnya.
Kepala desa itu menegaskan, masyarakat hanya berharap agar setiap kejadian yang menimbulkan kerugian mendapat tanggung jawab dari pihak perusahaan.
“Selama ini masyarakat tidak banyak menuntut, yang penting ada tanggung jawab dan penyelesaian secara baik,” pungkasnya. (ri)