Harga Emas Terjun Bebas, Pedagang di PPM Sampit Nilai Pasar Mulai Jenuh

<p>Berbagai macam model perhiasan emas yang ada di Toko Mas Mitra Baru, Jumat (24/10/2025). (Foto: Apri) </p>
Berbagai macam model perhiasan emas yang ada di Toko Mas Mitra Baru, Jumat (24/10/2025). (Foto: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Harga emas di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menunjukkan tren penurunan cukup drastis dalam dua hari terakhir. Penurunan ini dirasakan langsung para pedagang emas di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, yang mencatat turunnya harga emas Antam hingga Rp150 ribu per gram.

Pemilik Toko Mas Mitra Baru, Haji Darsani, mengatakan harga emas yang sebelumnya mencapai sekitar Rp2.320.000 per gram kini turun menjadi Rp2.220.000 untuk emas kadar 99 persen.

“Pokoknya tajam lah turunnya. Dua hari yang lalu turun sampai Rp150 ribu per gram,” ujarnya, Jumat (24/10/2025).

Meski demikian, harga emas mulai menunjukkan sedikit kenaikan. Ia menyebutkan, harga emas naik sekitar Rp50 ribu per gram dibandingkan hari sebelumnya.

“Hari ini mulai naik dikit, sekitar Rp50 ribuan. Jadi kalau dihitung, masih turun sekitar Rp100 ribuan dari harga sebelumnya,” jelasnya.

Menurut Darsani, penurunan kali ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh kondisi pasar yang sudah jenuh setelah harga emas terus mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir.

“Kemungkinan karena pasar sudah jenuh. Kan selama ini harga emas terus naik, jadi sekarang mulai turun karena banyak yang jual,” ungkapnya.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, lanjutnya, harga emas sebenarnya telah mengalami lonjakan signifikan sepanjang 2024 hingga 2025.

“Kalau dibandingkan dari tahun 2024, kenaikannya bisa sampai 50 persen,” tuturnya.

Darsani menilai, meski sempat turun, harga emas masih berpotensi menguat kembali menjelang akhir tahun ini, tergantung pada perkembangan ekonomi global.

“Kemungkinan nanti bisa naik lagi. Semua tergantung suku bunga Bank Amerika dan kondisi perang dagang dunia. Kalau suku bunga turun dan situasi global membaik, harga emas bisa naik lagi,” ujarnya.

Untuk saat ini, harga emas kadar 99 persen di tokonya tercatat sekitar Rp2.250.000 per gram, atau turun sekitar Rp80 ribu dari harga sebelumnya yang mencapai Rp2.330.000. Penurunan serupa juga terjadi pada jenis emas lainnya.

“Di toko kami ada empat jenis emas, yaitu emas 99 atau 24 karat, emas putih kadar 740 (18 karat), emas 700 (16 karat), dan emas 420 (9 karat). Hampir semua jenis emas sekarang lagi turun,” jelasnya.

Ia menambahkan, pedagang emas biasanya memiliki strategi tersendiri untuk menghadapi fluktuasi harga, salah satunya dengan menyeimbangkan stok antara pembelian dan penjualan.

“Kalau banyak yang beli, berarti stok berkurang, kita langsung belanja lagi supaya tidak rugi kalau harga naik. Begitu juga sebaliknya, kalau banyak yang jual, kita jual juga dalam bentuk batangan untuk jaga keseimbangan,” terangnya.

Darsani menegaskan bahwa perubahan harga emas seperti ini merupakan hal wajar dalam dunia perdagangan.

“Buat kami pedagang emas, ini sudah biasa. Naik atau turun, yang penting kita bisa atur strategi supaya tetap stabil,” pungkasnya. (ri)