DPRD Usulkan Dermaga Pulau Hanaut Segera Operasional, Ini Tanggapan Kadishub Kotim

<p>Tampak pelabuhan penyeberangan Sampit &#8211; Kecamatan Seranau, Jumat (24/10/2025). (Foto : Andri)</p>
Tampak pelabuhan penyeberangan Sampit &#8211; Kecamatan Seranau, Jumat (24/10/2025). (Foto : Andri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Dapil 3, Wahito Fajriannoor, mendorong agar dermaga penghubung antara Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Pulau Hanaut segera dioperasikan dan bisa dilalui kendaraan roda empat.

Menurutnya, dermaga yang telah rampung dibangun oleh Kementerian Perhubungan itu sangat dinantikan masyarakat karena akan menjadi akses penting dalam meningkatkan perekonomian dan mobilitas warga Pulau Hanaut yang selama ini terbatas.

“Masyarakat berharap dermaga ini segera difungsikan agar kendaraan roda empat bisa menyeberang. Minimal pemerintah daerah menyediakan ferry atau LCT supaya mobil bisa menyeberang,” kata Wahito, Jumat (24/10/2025).

Ia menyampaikan hal itu setelah melakukan reses di Pulau Hanaut, beberapa waktu lalu. Dalam kunjungannya, banyak warga menyampaikan aspirasi agar dermaga segera difungsikan, sebab selama ini penyeberangan masih mengandalkan perahu kecil yang hanya bisa mengangkut kendaraan roda dua.

“Risiko menyeberang dengan perahu kecil itu tinggi, apalagi saat arus sungai kuat. Jadi harapan masyarakat sangat besar agar dermaga baru segera beroperasi,” ujarnya.

Politisi Partai Demokrat itu menambahkan, dermaga penghubung yang terletak di Desa Bapinang dan Basirih Hulu tersebut sebenarnya sudah siap digunakan, termasuk akses jalannya. Namun hingga kini, belum dioperasikan karena masih menunggu kesiapan dari pemerintah daerah.

“Kalau dermaga itu bisa difungsikan untuk roda empat, akan membuka akses ekonomi dan mempercepat pembangunan di Pulau Hanaut. Selama ini biaya transportasi barang masih mahal karena keterbatasan sarana,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kotim, Raihansyah memastikan dermaga penyeberangan Sungai Mentaya yang menghubungkan Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Pulau Hanaut akan beroperasi pada akhir tahun 2025.

Ia mengatakan pembangunan dermaga tersebut dilakukan oleh Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Kalimantan Tengah. Saat ini, pihaknya sedang menyiapkan proses sosialisasi bersama camat, kepala desa, dan operator kapal.

“Kemarin kami bersama BPTD sudah survei dan melakukan pertemuan. Dalam waktu dekat akan dilakukan sosialisasi kepada semua camat dan kepala desa di Pulau Hanaut,” jelasnya, Jumat (24/10/2025)

Raihansyah menuturkan, tahap awal operasional dermaga hanya difokuskan untuk penyeberangan penumpang dan sepeda motor, seperti halnya dermaga lama.

“Untuk sementara, kami fokus pada penyeberangan orang dan motor. Kendaraan roda empat belum bisa menyeberang karena kendala armada ferry. Untuk pengadaan ferry pemerintah daerah memerlukan biaya besar, sekitar Rp2 miliar untuk tipe LCT,” ujarnya.

Dengan beroperasinya dermaga tersebut, Dishub Kotim berharap akses transportasi masyarakat Pulau Hanaut semakin lancar dan kegiatan ekonomi warga bisa tumbuh lebih cepat. (ri)