DPRD Minta Pemkab Fokus Jaga Pertumbuhan Ekonomi Dampak APBD 2026 Menurun
TINTABORNEO.COM, Sampit – Penurunan nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tahun 2026 menjadi Rp1,9 triliun mendapat sorotan dari Anggota Komisi I DPRD Kotim, M Kurniawan Anwar. Ia menilai, meski terjadi efisiensi, pemerintah daerah harus mampu menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil.
Kurniawan menegaskan bahwa dengan telah ditetapkannya APBD 2026, akan ada sejumlah penyesuaian anggaran di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Karena itu, arah kebijakan pemerintah harus tetap berpihak kepada masyarakat dan mendorong perputaran ekonomi daerah.
“Pemerintah perlu segera menentukan langkah konkret. Salah satunya dengan mempercepat pelaksanaan program agar kegiatan pembangunan tidak terhambat,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menyoroti peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dinilainya perlu lebih agresif membuka bidang usaha baru. Menurutnya, langkah itu dapat menjadi sumber pemasukan tambahan bagi daerah sekaligus penggerak ekonomi lokal.
“BUMD harus lebih aktif berinovasi dan menangkap peluang ekonomi. Dengan begitu, mereka bisa membantu meningkatkan pendapatan daerah sekaligus menjaga daya beli masyarakat,” lanjutnya.
Selain itu, Kurniawan mengingatkan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah dan dunia usaha. Ia menilai, sinergi tersebut akan memperkuat stabilitas ekonomi daerah agar tetap terjaga di tengah keterbatasan anggaran.
“Dengan stabilitas ekonomi yang baik, maka masyarakat akan merasakan dampak langsungnya. Karena itu, kebijakan yang dibuat Pemkab harus memiliki dasar yang kuat dan konsisten menjaga inflasi tetap rendah,” tegasnya.
Kurniawan berharap arah pembangunan tahun depan tetap berjalan merata di seluruh wilayah Kotim, meskipun dengan anggaran yang lebih efisien. (ri)