Dorong Transformasi Kesehatan, RSUD dr Murjani Susun Anggaran 2026 Berbasis Pengembangan Layanan Strategis
TINTABORNEO.COM, Sampit – RSUD dr Murjani Sampit menyiapkan strategi pengembangan layanan melalui penyusunan kebutuhan anggaran tahun 2026 yang menekankan efisiensi operasional dan pemenuhan layanan prioritas nasional.
“Untuk kebutuhan tahun 2026, kami memprioritaskan anggaran pada beberapa hal utama, yakni insentif tenaga kesehatan, gaji PPPK paruh waktu, gaji tenaga kontrak, pengembangan sarana dan prasarana serta alat kesehatan. Selain itu, kami juga mendukung program prioritas nasional karena RSUD dr Murjani masuk dalam strata pengampuan KJSU-KIA dan Non KJSU-KIA,” kata Plt Direktur RSUD dr Yulia Nofiany, Sabtu (25/10/2025).
Ia menyampaikan bahwa rumah sakit memiliki tanggung jawab besar sebagai pengampu layanan kanker, jantung, stroke, uronefrologi, serta kesehatan ibu dan anak. Sementara Non KJSU-KIA meliputi penanganan kesehatan jiwa, respirasi dan TBC, diabetes melitus, hingga penyakit infeksi emerging yang membutuhkan kesiapan SDM dan fasilitas memadai.
Untuk memperkuat tenaga medis, dr Yulia menegaskan pentingnya kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) serta langkah percepatan menjadikan RSUD dr Murjani sebagai rumah sakit pendidikan yang memiliki fasilitas dan standar nasional.
Dalam data kepegawaian, rumah sakit kini menampung 807 pegawai yang terbagi menjadi 440 PNS, 233 PPPK, 119 PPPK paruh waktu, serta 15 tenaga kontrak. Anggaran PPPK paruh waktu mencapai Rp3.014.318.552, sementara tenaga kontrak memerlukan Rp642.505.980.
Anggaran BLUD diarahkan untuk kebutuhan operasional, seperti listrik, air bersih, internet, BBM, ATK, pengelolaan sampah, hingga maintenance sarana prasarana. Pada sektor pelayanan, pendanaan disiapkan untuk farmasi, makanan pasien, gas medis, rujukan, kalibrasi alat kesehatan, hingga pemenuhan standar akreditasi rumah sakit.
“Sementara itu, pengembangan layanan rumah sakit diarahkan pada penambahan cathlab, penguatan hemodialisa, aktivasi ruang isolasi dan ICU isolasi, serta penguatan infrastruktur pendidikan sesuai regulasi Kemenkes dan BPJS,”tegasnya.
Dengan kebutuhan belanja sekitar Rp22.128.000.000 dan target pendapatan BLUD mencapai Rp149.428.000.000 pada tahun 2026, RSUD dr Murjani optimistis dapat meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan secara berkelanjutan. (and)