Diskominfo Kotim Targetkan Internet Merata ke Semua Desa

<p>Plt Kepala Diskominfo Kotim Jumberi. (Foto : Dok TB)</p>
Plt Kepala Diskominfo Kotim Jumberi. (Foto : Dok TB)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus bergerak memperluas jangkauan jaringan internet hingga ke pelosok. Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), upaya ini digencarkan agar seluruh desa bisa menikmati koneksi yang lebih stabil dan merata.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskominfo Kotim Jumberi mengatakan, tahun depan pihaknya berencana menambah perangkat Starlink di beberapa titik desa yang masih sulit sinyal. Program ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah menghadirkan layanan digital yang inklusif bagi seluruh masyarakat.

“Tahun 2026 nanti kita akan tambah beberapa Starlink lagi. Harapannya semua desa di Kotim bisa menikmati jaringan yang kuat dan stabil,” ujar Jumberi.

Saat ini, dari 168 desa di 17 kecamatan, sudah tidak ada lagi desa yang benar-benar tanpa sinyal alias blank spot. Meski begitu, masih ada sekitar enam desa yang sinyalnya lemah dan perlu diperkuat.

Diskominfo bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) di bawah Kementerian Komunikasi dan Digital untuk memperluas layanan internet di wilayah sulit. Sepanjang 2024 lalu, program ini berhasil menghadirkan internet gratis berbasis VSAT di 24 titik, termasuk sekolah dan kantor kepolisian di Kecamatan Tualan Hulu.

Selain dukungan pusat, Pemkab Kotim juga menjalankan program lokal dengan menggunakan dana APBD untuk menyediakan jaringan berbasis Starlink di wilayah terpencil. Hingga kini, ada empat lokasi yang sudah menikmati fasilitas ini, yakni Kecamatan Tualan Hulu, Desa Sungai Hanya (Antang Kalang), Desa Pamalian (Kota Besi), dan Desa Biru Maju (Telawang).

“Starlink ini efektif untuk desa-desa yang sulit dijangkau. Tapi ke depan, kami tetap berharap dukungan pembangunan menara BTS agar jaringan bisa lebih merata,” tambahnya.

Jumberi menegaskan, saat ini masih ada sekitar 50 desa yang membutuhkan penguatan jaringan, terutama di wilayah Antang Kalang, Bukit Santuai, dan Tualan Hulu. Pihaknya berkomitmen untuk terus memperluas akses agar tidak ada lagi warga Kotim yang tertinggal dari kemajuan digital. (dk)