Dewan Minta ODGJ Harus Ditangani, Jangan Dibiarkan Berkeliaran

<p>Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), SP Lumban Gaol. (Dok: Apri) </p>
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), SP Lumban Gaol. (Dok: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), SP Lumban Gaol, menyoroti peristiwa tragis yang menimpa seorang bayi di Jalan Revolusi 45B, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Bayi tersebut menjadi korban kekerasan brutal oleh seseorang yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) pada Rabu (22/10/2025) lalu. Kejadian ini memicu keprihatinan luas di tengah masyarakat.

Menurut Gaol, insiden tersebut menjadi peringatan bagi semua pihak agar lebih waspada terhadap keberadaan ODGJ di lingkungan sekitar. Ia mengimbau agar keluarga yang memiliki anggota dengan gangguan jiwa tidak membiarkan mereka berkeliaran tanpa pengawasan.

“Kita harus lebih berhati-hati dan waspada bila ada ODGJ di sekitar tempat tinggal. Keluarga yang memiliki anggota ODGJ perlu menjaga dan membawa mereka berobat secara rutin,” ujar SP Lumban Gaol, Sabtu (25/10/2025).

Ia menegaskan bahwa langkah terbaik untuk mencegah kejadian serupa adalah dengan memberikan perawatan dan rehabilitasi yang layak bagi ODGJ. Jika keluarga mengalami kesulitan dalam pengawasan, mereka disarankan memanfaatkan layanan panti rehabilitasi yang telah bekerja sama dengan pemerintah daerah.

“Untuk ODGJ yang sulit dijaga, bisa dibawa ke panti rehabilitasi, seperti Joint Adulam Ministri (JAM) di Jalan Tjilik Riwut Km 16 Palangka Raya. Pemkab Kotim melalui Dinas Sosial sudah bekerja sama dengan panti tersebut dalam dua tahun terakhir,” jelasnya.

Politisi Partai Demokrat juga mendorong agar pemerintah daerah melalui dinas terkait aktif melakukan pengawasan dan koordinasi lintas sektor dalam penanganan ODGJ.

“Jika ada ODGJ yang berkeliaran atau dilaporkan mengganggu masyarakat, segera lakukan evakuasi. Jangan sampai ada korban lagi seperti kejadian yang baru-baru ini terjadi,” tegas Gaol.

Ia berharap sinergi antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat dapat memperkuat sistem perlindungan sosial, sehingga penanganan ODGJ di Kotim lebih manusiawi dan efektif. (ri)