Dewan Dorong Peningkatan Status RS Pratama Parenggean Jadi Tipe D
TINTABORNEO.COM, Sampit – DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan status Rumah Sakit Pratama Parenggean menjadi rumah sakit tipe D agar pelayanan kesehatan di wilayah utara Kotim semakin optimal.
Sekretaris Komisi III DPRD Kotim, Riskon Fabiansyah, mengatakan peningkatan status RS Pratama Parenggean dan RS Pratama Samuda sudah saatnya dilakukan setelah hampir sepuluh tahun beroperasi namun belum mengalami perkembangan signifikan.
“Selama ini kendalanya adalah soal biaya kapitasi yang masih disamakan dengan puskesmas. Padahal, dengan peningkatan status ke rumah sakit tipe D, tarif kapitasi dan kemampuan BLUD-nya juga akan meningkat,” kata Riskon, Sabtu (25/10/2025).
Ia memperkirakan dibutuhkan anggaran sekitar Rp50 miliar untuk setiap rumah sakit agar dapat naik status menjadi tipe D. Anggaran tersebut dapat dialokasikan secara bertahap selama masa pemerintahan Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati periode kedua.
“Kita masih punya waktu empat tahun. Paling tidak dimulai dari penyusunan master plan dan peningkatan sarana prasarana dulu. Potensinya besar, terutama di Parenggean karena BLUD-nya sudah mencapai Rp1,8 miliar per tahun,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Direktur RS Pratama Parenggean, dr Achmad Yusi, menyambut baik rencana DPRD. Ia menilai peningkatan status menjadi tipe D akan memperkuat layanan kesehatan di daerah pelosok.
“Saat ini kami kesulitan mendapatkan bantuan DAK fisik dari pusat, tidak seperti RSUD dr Murjani. Kalau status ditingkatkan, itu bisa diusulkan dan memang estimasi anggarannya sekitar Rp50 miliar,” jelas dr Yusi.
Ia menambahkan, peningkatan status ke tipe D akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
“Dengan status tipe D, pelayanan kesehatan di wilayah utara Kotim akan lebih lengkap dan mandiri, masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke Sampit, serta efisiensi biaya rujukan juga bisa ditekan. Kami siap mendukung jika pemerintah daerah ingin memproses peningkatan akreditasi ini,” pungkasnya. (ri)