Balai Pelestarian Budaya Gelar Pameran Mandau Penyang Pambelum di Museum Kayu Sampit
TINTABORNEO.COM, Sampit – Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Kalimantan Selatan dan Tengah menggelar Pameran Warisan Budaya bertema Mandau Penyang Pambelum di Museum Kayu Sampit, Jumat (10/10/2025). Pameran ini menampilkan Mandau sebagai warisan budaya Dayak yang memiliki nilai filosofis mendalam.
Kepala BPK Wilayah III Kalselteng, Riris Purbasari, mengatakan Kalimantan Tengah memiliki kekayaan budaya yang sangat luas, mulai dari tradisi lisan, adat istiadat, seni, manuskrip, hingga praktik budaya kontemporer. Menurutnya, BPK memiliki tanggung jawab strategis sebagai fasilitator, pelindung, dan pengembang nilai-nilai kebudayaan daerah.
“Mandau bukan hanya senjata, tetapi juga simbol kehormatan, keberanian, dan identitas masyarakat Dayak. Di setiap bilahnya tersimpan cerita perjuangan, kearifan lokal, dan keindahan seni ukir khas Kalimantan Tengah,” ujar Riris.
Pameran ini dirancang tidak hanya untuk melestarikan, tetapi juga memperkenalkan serta menghidupkan kembali pemaknaan Mandau sebagai bagian penting dari warisan budaya yang diwariskan turun-temurun.
Selain menampilkan berbagai koleksi Mandau, kegiatan juga dirangkai dengan workshop seni, talkshow, hingga pentas budaya. Tujuannya, agar masyarakat lebih memahami bahwa Mandau bukan sekadar benda, tetapi bagian dari jiwa dan kebudayaan Dayak yang perlu dijaga keberadaannya di tengah arus modernisasi.
“Harapan kami, pameran ini juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk mendukung pengajuan Mandau sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage) yang diakui UNESCO. Dukungan semua pihak akan sangat berarti dalam proses tersebut,” pungkas Riris. (ri)