Aktivitas Warga Kotim Kembali Normal Pasca Banjir, Fasilitas Umum Mulai Dipulihkan

<p>Perbaikan jalan menuju Desa Tanjung Harapan yang sempat terputus akibat derasnya arus banjir, belum lama ini. (Foto : BPBD Kotim) </p>
Perbaikan jalan menuju Desa Tanjung Harapan yang sempat terputus akibat derasnya arus banjir, belum lama ini. (Foto : BPBD Kotim)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Setelah hampir tiga pekan dilanda banjir, aktivitas masyarakat di sejumlah desa Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akhirnya kembali normal. Banjir yang sempat merendam 24 desa dan kelurahan di sembilan kecamatan kini telah surut, meski potensi hujan deras masih membayangi wilayah ini.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Multazam mengatakan sebagian besar warga sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Jalan desa yang sebelumnya terputus akibat derasnya arus juga telah diperbaiki secara darurat oleh dinas terkait. 

“Ruas jalan menuju Desa Tanjung Harapan kini sudah bisa dilalui, bahkan kendaraan dengan kapasitas 6–8 ton bisa lewat,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).

Di sektor pendidikan, sekolah-sekolah yang sempat terdampak juga mulai beroperasi. SDN 1 Hanjalipan yang terendam hampir 10 hari sudah dibersihkan, sementara SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan tetap menggelar pembelajaran meski hanya halaman sekolah yang tergenang. 

“Aktivitas pendidikan kini sudah berjalan normal, meski beberapa fasilitas umum masih dalam tahap pemulihan,” tambah Multazam.

Pemulihan juga dilakukan melalui kerja sama dengan dunia usaha, salah satunya normalisasi saluran air di Desa Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir susulan.

Meski kondisi berangsur pulih, Multazam mengingatkan masyarakat tetap waspada. Menurut BMKG, Oktober merupakan puncak musim hujan sehingga potensi banjir masih bisa terjadi, khususnya jika hujan deras turun bersamaan dengan pasang sungai.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan PLN untuk sosialisasi keselamatan agar warga waspada terhadap bahaya listrik saat banjir,” tandasnya. (dk)