Akhirnya Jembatan Patah di Jalan Kapten Mulyono Diperbaiki

<p>Petugas lapangan dari UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Dinas SDABMBKPRKP Kotim saat melakukan pemeliharaan Jembatan Patah di Jalan Kapten Mulyono, Sampit, belum lama ini. (Foto: Ist) </p>
Petugas lapangan dari UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Dinas SDABMBKPRKP Kotim saat melakukan pemeliharaan Jembatan Patah di Jalan Kapten Mulyono, Sampit, belum lama ini. (Foto: Ist)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), terus melakukan pemeliharaan berkala terhadap Jembatan Sei Mentawa atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Jembatan Patah di Jalan Kapten Mulyono, Sampit.

‎Koordinator Lapangan UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Suhardiono, mengatakan bahwa pekerjaan pemeliharaan dilakukan secara bertahap dengan fokus utama pada perbaikan lantai jembatan serta penggantian pelat besi yang rusak.

‎“Hari ini kami fokus memperbaiki lantai jembatan, mengganti beberapa kayu, serta memperkuat baut-baut yang longgar akibat sering dilalui kendaraan bermuatan berat. Besok kami lanjutkan pada perbaikan pelat besinya,” jelas Suhardiono, Senin (14/102/2025).

‎Menurutnya, perawatan tersebut penting agar jembatan tetap aman dan nyaman dilalui masyarakat. Ia juga menambahkan bahwa tanjakan jembatan yang sebelumnya hanya ditimbun dengan agregat kini telah rampung diaspal untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan.

‎“Kami berupaya maksimal melakukan pemeliharaan secara rutin agar kondisi Jembatan Patah tetap layak dan aman,” tambahnya.

‎Selain itu, Suhardiono mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan penimbunan tanah di sekitar tanjakan jembatan. Tindakan tersebut, kata dia, dapat membahayakan pengguna jalan sekaligus merusak struktur jembatan.

‎Sebelumnya, sempat ditemukan aktivitas warga yang menimbun bagian tanjakan menggunakan tanah di sekitar fondasi jembatan. Hal itu menyebabkan kondisi jembatan sempat memprihatinkan dan dikhawatirkan berpotensi merusak konstruksi.

‎Menindaklanjuti hal tersebut, pada akhir September 2025, Dinas SDABMBKPRKP melakukan penimbunan kembali dengan material agregat dan mengaspal tanjakan jembatan agar lebih kokoh serta tidak licin saat dilalui kendaraan.

‎“Warga yang melakukan penimbunan sudah kami tegur agar tidak mengulangi lagi. Hal itu sangat berisiko dan bisa memengaruhi kekuatan struktur jembatan,” tandas Suhardiono. (ri)