Waspada! Penyakit Kronis Menyerang Generasi Muda, Legislator Soroti Gaya Hidup

Sekretaris Komisi III DPRD Kotim, Langkap. (Foto: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Fenomena mengejutkan muncul di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Penyakit kronis yang selama ini identik dengan orang dewasa, kini justru banyak menyerang generasi muda, bahkan pelajar. Temuan ini sontak memantik keprihatinan berbagai pihak, termasuk DPRD Kotim.

Sekretaris Komisi III DPRD Kotim, Langkap, menilai pola hidup yang salah menjadi penyebab utama meningkatnya kasus hipertensi dan diabetes di kalangan remaja. Ia menegaskan, pola makan tidak sehat, konsumsi makanan cepat saji, hingga kebiasaan nongkrong sembari mengonsumsi minuman tinggi gula menjadi pemicu utama penyakit tersebut.

“Gaya hidup itu sangat berpengaruh. Anak muda sekarang jarang makan di rumah, lebih suka jajan di luar, minum manis terus, duduk tanpa aktivitas. Walaupun masih muda, kalau pola hidupnya salah, penyakit tetap bisa menyerang mereka,” kata Langkap, Senin (15/9/2025).

Menurutnya, pergeseran kebiasaan generasi muda sangat berbeda dengan zaman dahulu. Dulu, makanan yang dikonsumsi diimbangi dengan aktivitas fisik berat, sementara sekarang justru sebaliknya. “Makanan banyak, aktivitas minim. Energi tidak terpakai, menumpuk jadi penyakit,” ujarnya.

Legislator itu juga menyoroti peran orang tua. Ia menilai banyak orang tua masa kini lebih memilih memberikan uang jajan ketimbang membawakan bekal sehat dari rumah. Akibatnya, anak-anak lebih sering membeli gorengan atau makanan instan yang tidak sehat di luar sekolah.

“Saya pikir pendidikan gizi itu harus dimulai dari rumah. Bekali anak dengan makanan sehat buatan sendiri. Kalau jajan di luar, kita tidak tahu apa yang dipakai pedagang, bisa saja ada pengawet atau bahan berbahaya,” tegasnya.

Selain itu, Langkap mendorong sekolah agar benar-benar mengelola kantin sehat. Namun, ia mengakui banyak siswa justru tetap memilih membeli makanan di luar meski sudah ada larangan dari pihak sekolah.

Sebelumnya, hasil pemeriksaan kesehatan massal yang dilakukan Puskesmas Baamang 1 terhadap lebih dari enam ribu pelajar SMP, SMA, hingga Madrasah, menemukan fakta mencengangkan. Banyak pelajar mengalami hipertensi, kadar gula darah tinggi, bahkan gangguan kejiwaan.

Dengan kondisi ini, Langkap menegaskan pentingnya sinergi orang tua, sekolah, dan pemerintah dalam membentuk generasi sehat. 

“Kalau pola hidup tidak diperbaiki, jangan heran kalau penyakit kronis akan terus mengintai anak-anak kita sejak usia muda,” tandasnya. (ri)