Pemuda Kotim Garda Terdepan Lawan Narkoba

TINTABORNEO.COM, Sampit – Arus globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi membuat ancaman narkoba semakin membayangi generasi muda, termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Ironisnya, Kotim kini masuk dalam kategori zona merah peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Pemuda Kotim, Muhammad Ridho, menilai kondisi tersebut menjadi alarm keras bagi seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk tidak berdiam diri.
“Pemuda adalah tulang punggung masa depan bangsa. Mereka merupakan generasi harapan yang kelak akan memimpin dan menentukan arah pembangunan daerah,” ujarnya, Minggu (28/9/2025).
Ridho menekankan, pemuda Kotim memiliki kewajiban moral untuk berperan aktif menjaga lingkungan, komunitas, dan generasi sebayanya agar tidak terjerumus dalam jeratan narkoba. Menurutnya, mengawal Kotim agar kembali bersih dari narkoba bukanlah tugas satu pihak, melainkan memerlukan kolaborasi antara aparat penegak hukum, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan pemuda.
Lebih jauh, ia menyebut pemuda dapat tampil sebagai agen perubahan, agen edukasi, bahkan agen rehabilitasi sosial di lingkungannya. Gerakan sosialisasi, penyuluhan ke sekolah, hingga pengawasan lingkungan bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten.
Harapan besar juga tertuju kepada pimpinan baru BNNK Kotim. Ridho optimistis pimpinan yang baru dapat menghadirkan terobosan nyata untuk memulihkan kondisi Kotim dari status zona merah. Ia menilai strategi berbasis koordinasi lintas sektor, rehabilitasi berkelanjutan, serta pendekatan humanis dan edukatif perlu menjadi prioritas.
“Pemuda Kotim tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi harus ikut ambil bagian. Kita harus buktikan bahwa generasi muda Kotim siap bangkit, melawan, dan menjaga tanah kelahiran dari ancaman narkoba,” tegasnya.
Ridho pun mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya kalangan pemuda, untuk bersama-sama menjaga Kotim agar terhindar dari narkoba.
“Masa depan Kotim ada di tangan kita semua. Kalau pemuda bersatu, kita bisa mewujudkan Kotim yang sehat, produktif, dan bebas dari narkoba,” tandasnya. (ri)