Pemkab Kotim Tetapkan Status Siaga Banjir, Warga Diminta Waspada‎

<p>Pemkab Kotim bersama lintas sektor saat menggelar rapat koordinasi dalam menetapkan status siaga banjir, di di Aula Pusdalops BPBD Kotim, Jumat (12/9/2025). (Foto: Apri)</p>
Pemkab Kotim bersama lintas sektor saat menggelar rapat koordinasi dalam menetapkan status siaga banjir, di di Aula Pusdalops BPBD Kotim, Jumat (12/9/2025). (Foto: Apri)
Bagikan

‎‎TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) resmi menetapkan status siaga banjir menyusul meluasnya wilayah yang terdampak genangan yanki sebanyak 6 Kecamatan. Penetapan ini dilakukan setelah Rapat Koordinasi Lintas Sektor yang digelar, di Aula Pusdalops BPBD Kotim, Jumat (12/9/2025).

‎Pad rapat tersebut turut melibatkan BPBD, Basarnas, Polres Kotim, Kodim 1015 Sampit, BMKG, Balai Wilayah Sungai (BWS), serta sejumlah instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial.

‎Mewakili Pemkab Kotim, Asisten I Setda Kotim, Rihel, mengatakan langkah ini merupakan bentuk antisipasi pemerintah daerah terhadap potensi banjir besar yang diprediksi akan terus meningkat beberapa hari ke depan.

‎“Hari ini kita tetapkan status siaga banjir karena sudah ada beberapa kecamatan yang terdampak, mulai dari Cempaga, Telaga Airang, Tangkalan, Tuanulu, Parendian, hingga Mentaya Hulu. Tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat Kota Besi juga ikut terendam, karena adanya tumpuan air pasang ditambah aliran dari Sungai Mentaya dan Sungai Tualan,” jelas Rihel.

‎Menurutnya, status siaga ini penting agar pemerintah daerah bisa lebih cepat melakukan langkah penanganan awal, termasuk koordinasi penyaluran bantuan dan persiapan bila sewaktu-waktu harus naik ke status tanggap darurat.

‎“Kalau masih status siaga, dana bantuan hanya bisa terbatas. Namun bila sudah tanggap darurat, pemerintah bisa segera mengeluarkan dana BTT (Belanja Tak Terduga) untuk mempercepat penanganan di lapangan,” tambahnya.

‎Selain itu, pemerintah juga telah meminta instansi terkait untuk segera melakukan pendataan, terutama terhadap akses jalan dan jembatan yang terendam banjir. Hal ini untuk memastikan mobilitas masyarakat tetap terjaga dan bantuan bisa tersalurkan.

‎Rihel menegaskan, meski saat ini masih berlangsung status siaga karhutla hingga akhir September, penanganan kebakaran hutan dan lahan akan tetap berjalan bersamaan dengan kesiapsiagaan banjir.

‎“Kita pernah menghadapi situasi serupa di tahun 2022, jadi bukan hal baru. Personel nanti akan dibagi, ada yang menangani karhutla, ada juga yang fokus pada penanganan banjir. Semua sudah diatur agar tidak saling mengganggu,” terangnya.

‎Dengan ditetapkannya status siaga ini, Pemkab Kotim mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan bila terjadi kondisi darurat di lingkungan masing-masing. (ri)