Pembinaan Perikanan di DAS Kahayan, Dorong Ketahanan Pangan dan Sejahterakan Warga Pesisir

Pembinaan Perikanan di DAS Kahayan, Dorong Ketahanan Pangan dan Sejahterakan Warga Pesisir
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Palangkaraya – Upaya menjaga ketahanan pangan terus digencarkan. Personel Markas Unit (Marnit) Palangkaraya Ditpolairud Polda Kalimantan Tengah melaksanakan program pembinaan perikanan bagi masyarakat bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (22/9/2025) dan mendapat sambutan positif dari warga setempat.

Perikanan menjadi salah satu sektor vital dalam mendukung ketahanan pangan nasional, terlebih bagi masyarakat yang hidup di sekitar bantaran sungai. Selain menjadi sumber protein hewani, hasil perikanan juga memiliki nilai ekonomi yang dapat menunjang kesejahteraan warga pesisir.

Dirpolairud Polda Kalteng Kombes Pol Dony Eka Putra, melalui Kepala Marnit Palangkaraya, mengatakan pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola potensi perikanan yang dimiliki DAS Kahayan. Dengan demikian, selain memenuhi kebutuhan pangan, masyarakat juga dapat memperoleh penghasilan tambahan.

“Pembinaan ini dilaksanakan secara rutin agar masyarakat di bantaran DAS Kahayan lebih termotivasi dalam mengembangkan sektor perikanan. Harapannya, program ini mampu menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga,” ujar Dony.

Dalam kegiatan tersebut, anggota Ditpolairud memberikan edukasi mengenai teknik budidaya ikan yang lebih efektif, pengelolaan kolam, hingga cara menjaga kualitas air sungai agar tetap layak untuk kegiatan perikanan. Tak hanya itu, mereka juga mendorong masyarakat agar bersama-sama menjaga lingkungan sungai dari pencemaran yang dapat merusak ekosistem.

Salah seorang warga, Mulyadi, mengaku senang dengan adanya pembinaan ini. Menurutnya, kegiatan ini membantu warga memahami cara beternak ikan yang baik. “Kami jadi lebih tahu bagaimana merawat ikan dengan benar, supaya hasilnya lebih banyak. Kalau hasil panen bagus, kami bisa makan lebih sehat dan sebagian bisa dijual untuk tambahan penghasilan,” ujarnya.

Ditpolairud berharap, pembinaan semacam ini dapat menjadi stimulus agar masyarakat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah. “Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Dengan dukungan masyarakat, program ini bisa berkelanjutan,” tambah Dony. (li)