MTQ Ke-56 Kotim Diharapkan Menjadi Ajang Syiar Islam

<p>Bupati Kotim, Halikinnor saat membuka kegiatan MTQ ke-56 tingkat Kabupaten Kotim, di Stadion 29 November, pada Sabtu (27/9/2025) malam. (Foto: Apri) </p>
Bupati Kotim, Halikinnor saat membuka kegiatan MTQ ke-56 tingkat Kabupaten Kotim, di Stadion 29 November, pada Sabtu (27/9/2025) malam. (Foto: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit -Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Festival Seni Qasidah (FSQ) ke-56 tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) resmi dibuka Bupati Halikinnor di Stadion 29 November Sampit, pada Sabtu (27/9/2025) malam. 

Acara berlangsung meriah, ditandai dengan penampilan tarian kolosal perpaduan budaya Dayak dan pesisir. Ribuan warga tumpah ruah memenuhi stadion, salah satunya untuk menyaksikan penampilan penyanyi religi Sulis Cinta Rasul yang menjadi daya tarik utama.

Dalam sambutannya, Halikinnor menegaskan bahwa MTQ bukan sekadar ajang perlombaan. Lebih jauh, kegiatan ini menjadi sarana syiar Islam, memperluas pemahaman Al Quran, sekaligus mempererat ukhuwah islamiyah di tengah masyarakat.

“Melalui MTQ dan FSQ, kita ingin menumbuhkan semangat membaca, memahami, dan mengamalkan Al Quran. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah menjaring qari/qariah, hafidz/hafidzah, dan peserta terbaik yang nantinya mewakili Kotim ke tingkat provinsi,” ucapnya.

Bupati juga menyinggung agenda besar tingkat provinsi. Berdasarkan SK Gubernur Kalteng Nomor 188.44/87/2025, tuan rumah MTQH provinsi ditetapkan secara bergilir, mulai dari Barito Utara (2025), Katingan (2026), Palangka Raya (2027), Barito Timur (2028), hingga Gunung Mas (2029).

MTQ Kotim tahun ini akan berlangsung selama lima hari, 27 September–1 Oktober 2025, dengan 11 cabang lomba yang tersebar di berbagai titik Kecamatan Baamang. Untuk FSQ terdiri dari rebana, bintang vokalis religi, dan bintang vokalis gambus.

“Atas nama pemerintah daerah, saya menyampaikan terima kasih kepada panitia, dewan hakim, masyarakat Baamang selaku tuan rumah, serta para donatur dan dunia usaha yang telah berpartisipasi di luar APBD sebesar Rp1,46 miliar,” pungkasnya.

Camat Baamang Sufiansyah menegaskan bahwa tujuan utama MTQ adalah menumbuhkan semangat membaca, memahami, dan mengamalkan Al Quran di tengah masyarakat. 

Selain itu, ajang ini juga menjadi wadah untuk menjaring qari-qariah maupun hafidz-hafidzah terbaik yang nantinya akan mewakili Kotim di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. 

“Kami berharap MTQ ini juga mempererat ukhuwah islamiyah antar masyarakat,” tandasnya. (ri)