Misteri Anggota Intel Hilang, Paranormal Ikut Dilibatkan Keluarga!

Kuasa Hukum dari Keluarga Muhammad Fadel anggota Satintelkam Polres Kotim yang hilang sejak 20 Agustus 2025 lalu, saat konferensi pers dengan awak media pada Senin, (8/8/2025) lalu. (Foto: Agus)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Misteri hilangnya Muhammad Fadel, anggota Satuan Intelkam Polres Kotawaringin Timur (Kotim) hingga kini masih menjadi tanda tanya besar. Sudah 20 hari sejak ia terakhir terlihat pada 20 Agustus 2025 lalu, namun keberadaannya hingga kini belum diketahui. Keluarga yang cemas telah melakukan berbagai upaya, mulai dari pencarian mandiri hingga meminta bantuan paranormal, namun hasilnya tetap nihil.

Keluarga Fadel telah menunjuk tim hukum dari Low Pim Ras Office yang dipimpin oleh Rusdi Agus Susanto, S.H. untuk mendampingi mereka dalam menghadapi persoalan ini. Dalam keterangan kepada media, Rusdi menjelaskan bahwa keluarga sangat berharap ada kejelasan dari pihak kepolisian terkait hilangnya putra mereka.

 “Kami berterima kasih kepada rekan-rekan media yang terus membantu mengekspos kasus ini. Hingga saat ini, keluarga belum menerima informasi yang berarti,” ujarnya. Selasa (9/9/2025). 

Berdasarkan kronologis yang disampaikan oleh Kuasa Hukum keluarganya. Fadel pada Rabu pagi, 20 Agustus 2025 sekitar pukul 07.00 WIB diantar oleh pamannya, Muhammad, menuju rumah jabatan Kasat Intel di Jalan DI Panjaitan, Sampit. Sejak saat itu, Fadel tidak pernah kembali ke rumah. Keesokan harinya, Kamis 21 Agustus, keluarga baru menyadari ia tidak masuk kantor setelah diberitahu rekannya bernama Wahyu Nur Falaq.

Sejak itu, keluarga melakukan pencarian mandiri dengan menghubungi rekan-rekan kerja Fadel dan Kasat Intel Polres Kotim. Namun, tidak ada satu pun informasi jelas yang mereka peroleh. Bahkan, keluarga juga mencoba mencari hingga ke Palangka Raya dan meminta bantuan paranormal karena rasa putus asa akibat tidak adanya kabar.

Pada 24 Agustus 2025, keluarga akhirnya membuat laporan resmi ke SPKT Polres Kotim. Karena Fadel merupakan anggota Polri, pihak SPKT sempat mengarahkan keluarga untuk berkoordinasi dengan Propam. Namun, keesokan harinya, sekitar pukul 10.00 WIB, laporan resmi tetap diterima oleh penyidik Satreskrim Polres Kotim setelah orang tua dan kakak kandung Fadel memberikan keterangan.

Selanjutnya, keluarga yang didampingi tim hukum mendatangi Polres Kotim pada 29 Agustus untuk mencari perkembangan. Mereka diarahkan kembali ke Propam, tetapi hanya mendapat penjelasan bahwa Propam tidak menangani orang hilang, melainkan soal etik. Setelah itu, pada 30 Agustus, keluarga baru bisa bertemu dengan Kasat Reskrim Polres Kotim.

Pihak Reskrim menjelaskan bahwa proses penyelidikan masih berjalan dan akan memeriksa sejumlah pihak. Pada 3 September 2025, paman Fadel yang terakhir kali mengantarnya, telah dimintai keterangan. Namun, hingga kini keluarga belum juga mendapat informasi tambahan terkait hasil pemeriksaan tersebut.

Karena terus merasa tidak ada perkembangan, keluarga kembali mendatangi Polres Kotim pada 8 September 2025. Mereka berusaha menemui Kasat Reskrim, namun yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat. Tim hukum sempat menunggu lebih dari satu jam, bahkan menghubungi Kasat Reskrim melalui telepon dan pesan WhatsApp, tetapi tidak mendapat jawaban.

Hingga kini, keluarga masih diliputi kecemasan. Mereka berharap pihak kepolisian bisa lebih terbuka dalam memberikan perkembangan penyelidikan.

 “Hari demi hari, kecemasan keluarga semakin besar. Apalagi orang tua Fadel, terutama ayahnya, sangat terpukul hingga tidak bisa ikut hadir dalam beberapa pertemuan karena kondisi kesehatan menurun,” jelas Rusdi Agus Susanto.

Sebagai upaya tambahan, keluarga berencana akan memasang iklan orang hilang dan menyebarkan foto Fadel ke berbagai media agar informasi lebih cepat sampai ke masyarakat luas. Mereka berharap ada titik terang atas hilangnya Muhammad Fadel.

 “Kami mohon doa dan dukungan semua pihak, agar keberadaan Fadel segera ditemukan,” tutup Rusdi. (li)