Korban Banjir Mulai Diserang Penyakit Kulit hingga Stres

TINTABORNEO.COM, Sampit – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap berbagai penyakit yang rawan muncul akibat banjir. Kondisi lingkungan yang kotor serta aktivitas warga yang terganggu dapat memicu masalah kesehatan serius.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kotim, Nugroho Kuncoro Yudho, menjelaskan bahwa penyakit kulit menjadi kasus yang paling sering dialami warga terdampak banjir.
“Yang paling sering diderita itu gatal-gatal atau penyakit kulit. Selain itu, penyakit perut seperti diare juga cukup tinggi risikonya, karena air bersih tercampur dengan air kotor sehingga memicu gangguan kesehatan,” ungkap Nugroho, Sabtu (13/9/2025).
Peringatan itu disampaikan Nugroho menyusul adanya banjir yang melanda tujuh kecamatan di Kotim akibat intensitas hujan yang tinggi dan luapan sungai.
Lanjutnya, selain penyakit fisik, banjir juga berpotensi menimbulkan masalah kejiwaan. Kondisi lingkungan yang tidak normal dan aktivitas sehari-hari yang terganggu membuat sebagian warga mengalami stres.
“Biasanya mereka bisa beraktivitas dengan normal, tetapi saat banjir aktivitas itu terhambat. Hal ini bisa memicu stres atau tekanan psikologis,” tambahnya.
Dinkes Kotim pun mengimbau warga terdampak untuk selalu menjaga kebersihan diri, menggunakan air bersih, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat bila mengalami gejala penyakit.
“Harapan kami masyarakat tetap waspada, apabila ada keluhan kesehatan segera ditangani sejak awal agar tidak berkembang menjadi penyakit yang lebih serius,” pungkasnya. (ri)