Kekosongan Direktur Dinilai Hambat Layanan PDAM Sampit

TINTABORNEO.COM, Sampit – Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sampit dinilai belum optimal lantaran kursi direktur definitif tak kunjung terisi. Kondisi ini disebut berdampak pada terbatasnya kewenangan pejabat sementara dalam mengambil kebijakan strategis.
Anggota Komisi I DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Muhammad Abadi, mengatakan bahwa kekosongan tersebut bukan sekadar persoalan administrasi, tetapi juga menyangkut pelayanan dasar masyarakat.
“Kalau direksi definitif tidak ada, otomatis langkah strategis sulit dijalankan. Padahal masalah pelayanan air bersih ini menyangkut kebutuhan masyarakat banyak,” tegas Abadi, Kamis (25/9/2025).
Ia menilai lambannya proses penetapan direktur menunjukkan kurangnya keseriusan pemerintah daerah dalam memperkuat kinerja PDAM.
Padahal, lanjutnya, hasil uji kelayakan calon direktur dari tim akademisi yang dilibatkan pansel seharusnya sudah bisa menjadi dasar pengambilan keputusan.
“Bisa dikatakan ini terlalu berlarut-larut. Kami sejak awal sudah mendorong agar segera diputuskan. Jangan sampai pelayanan publik terganggu hanya karena jabatan direksi tidak kunjung terisi,” katanya.
Abadi menambahkan, DPRD tidak ingin keterlambatan ini berdampak pada kepuasan pelanggan dan kelancaran program peningkatan layanan air bersih. Menurutnya, dengan direksi definitif, PDAM akan lebih leluasa menata kebijakan ke depan.
“Kalau hanya Plt, kewenangan terbatas. Jadi kita harap segera ada kepastian agar PDAM bisa lebih maksimal melayani masyarakat,” pungkasnya. (ri)