Ingatkan Bahaya Balapan Liar, Dewan Dorong Pembangunan Sirkuit Resmi

<p>Ketua Komisi I DPRD Kotim, Angga Aditya Nugraha, Senin (29/9/2025). (Foto: Apri)</p>
Ketua Komisi I DPRD Kotim, Angga Aditya Nugraha, Senin (29/9/2025). (Foto: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Maraknya balapan liar di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi perhatian serius Ketua Komisi I DPRD Kotim, Angga Aditya Nugraha. Ia menilai ketiadaan sirkuit balap resmi membuat anak muda terpaksa menyalurkan hobinya di jalanan umum dengan risiko tinggi terhadap keselamatan.

Menurut Angga, balapan liar kerap dilakukan tanpa perlengkapan keselamatan memadai, seperti pakaian balap dan helm standar. Kondisi ini tidak hanya membahayakan pelaku, tetapi juga pengendara lain yang melintas.

“Kalau ada sirkuit resmi, anak-anak muda bisa berlatih dan menyalurkan hobi di tempat yang aman. Tanpa itu, mereka akan terus mencari jalan pintas lewat balapan liar yang jelas-jelas berbahaya,” ujarnya, Senin (29/9/2025).

Ia menegaskan, keberadaan sirkuit sangat penting bukan hanya untuk keselamatan, tetapi juga untuk pembinaan atlet otomotif. Dengan arena latihan resmi, pembalap lokal bisa mengasah keterampilan secara profesional dan berpeluang bersaing di tingkat provinsi maupun nasional.

“Ini soal keselamatan dan prestasi. Kita ingin generasi muda tidak hanya hobi balapan, tapi juga bisa berkompetisi secara sehat dan membawa nama baik daerah,” jelasnya.

Angga mendorong pemerintah daerah agar melanjutkan pembangunan Sirkuit Sampit yang sebelumnya sudah direncanakan. Menurutnya, fasilitas berstandar nasional akan menjadi solusi nyata mengurangi balapan liar sekaligus mendorong perkembangan olahraga otomotif di Kotim.

Selain itu, ia mengapresiasi upaya sementara pemerintah melalui Dinas Perhubungan dan pengelola Stadion 29 November yang memberi ruang latihan meski belum ideal. Dukungan dari Dispora dan KONI Kotim juga dianggap penting dalam mengakomodasi kebutuhan anak muda di bidang otomotif.

“Namun solusi permanen tetap harus diwujudkan, yaitu menghadirkan sirkuit resmi. Kalau tidak, balapan liar akan terus terjadi dan risikonya bisa fatal,” tegas Angga.

Ia pun mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun komunitas otomotif, untuk berkolaborasi dalam mendorong terwujudnya sirkuit balap di Kotim.

“Harapan kita bersama, dengan adanya sirkuit, anak-anak muda bisa aman, produktif, dan berprestasi,” pungkasnya. (ri)