Harga Sayur dan Cabai di Pasar Keramat Sampit Tak Stabil Lagi

TINTABORNEO.COM, Sampit – Harga sejumlah kebutuhan dapur kembali mengalami perubahan di Pasar Keramat, Sampit. Komoditas cabai dan sayuran menunjukkan tren beragam, sebagian turun, sebagian lagi justru naik. Kenaikan paling menonjol terjadi pada cabai kriting merah yang kini tembus Rp70.000 per kilogram.
Berdasarkan pantauan, cabai kriting naik Rp10.000 dalam tiga hari terakhir. Sebelumnya masih di angka Rp60.000 per kilogram. “Cabai kriting naik Rp10 ribu. Dari Rp60 ribu jadi Rp70 ribu per kilogram, sudah tiga hari ini,” kata Lina, pedagang di Pasar Keramat, Minggu (28/9/2025).
Berbeda dengan cabai kriting, harga cabai rawit justru mengalami penurunan. Dari Rp55.000 kini dijual Rp50.000 per kilogram. Sementara itu, cabai merah besar relatif stabil di kisaran Rp55.000–Rp60.000 per kilogram, sedangkan cabai hijau besar dibanderol Rp30.000 per kilogram.
“Cabai rawit turun sejak malam kemarin. Kalau cabai hijau besar Rp30 ribu, kalau ambil banyak bisa saya kasih Rp20 ribu per kilogram,” tambah Lina.
Tomat juga mencatat tren penurunan. Setelah beberapa bulan lalu sempat melambung hingga Rp40.000 per kilogram, kini harga sudah normal.
“Tomat turun beberapa minggu lalu, sekarang saya jual Rp13 ribu per kilogram. Penjualan sudah stabil,” ujarnya.
Selain cabai dan tomat, harga bawang putih terpantau di kisaran Rp35.000 per kilogram, bawang merah Rp38.000–Rp40.000 per kilogram. Untuk sayuran segar, sawi besar dijual Rp10.000 per ikat, bayam Rp10.000 per ikat, kangkung Rp5.000 per ikat, seledri Rp30.000 per ikat, pakcoy Rp20.000 per 10 pot, bawang prei Rp40.000 per kilogram, selada Rp8.000 per ikat, dan kemangi Rp10.000 per 4 ikat.
Menurut pedagang lain, kenaikan harga bayam dan seledri juga patut diperhatikan.
“Bayam dari Rp7 ribu naik jadi Rp10 ribu per ikat sudah empat hari ini. Seledri juga naik, dari Rp20 ribu jadi Rp30 ribu per ikat dalam dua hari,” ujar Marsiah, pedagang sayur di Pasar Keramat.
Fluktuasi harga ini dipengaruhi oleh pasokan, kondisi musim, serta pola permintaan konsumen. Pedagang dan pembeli sama-sama harus beradaptasi dengan perubahan cepat yang terjadi di pasar tradisional tersebut. (ri)