Genangan Banjir di Wilayah Selatan Kotim Meluas, Sarana Pendidikan Ikut Terdampak

TINTABORNEO.COM, Sampit – Banjir tidak hanya melanda wilayah utara, tetapi kini juga merendam sejumlah titik di wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Puluhan rumah hingga fasilitas pendidikan yaitu SDN 1 Kunjung Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, terendam, pada Selasa (16/9/2025) kemarin.
Meski halaman sekolah tergenang air, aktivitas belajar tetap berlangsung. Dari foto yang beredar, anak-anak terlihat hadir seperti biasa meskipun kondisi lingkungan sekolah dikepung banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Multazam, menyebut banjir juga melanda wilayah Basirih Hilir.
“Banjir merendam sekitar 500 meter di kiri kanan jalan dari Samuda menuju Ujung Pandaran. Ketinggian air di pekarangan rumah warga sekitar 20–30 sentimeter. Ada sekitar 5 hingga 10 rumah yang tergenang,” jelasnya, Rabu (17/9/2025).
Menurut Multazam, banjir kali ini diduga kuat akibat kombinasi antara hujan deras dan air pasang. Kondisi tersebut membuat air cepat meluap ke jalan serta pekarangan warga.
Ia mengingatkan agar masyarakat tetap waspada. Apalagi sebelumnya banjir juga telah melanda wilayah utara Kotim.
“Kami terus memantau perkembangan di lapangan dan mengimbau warga berhati-hati terhadap potensi banjir, mengingat cuaca saat ini berpotensi hujan deras,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Kotim Halikinoor mengatakan tingginya intensitas hujan yang terjadi belakangan memang membawa dua sisi berbeda bagi masyarakat.
“Di satu sisi, curah hujan yang tinggi sangat membantu meredakan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Lebih baik kita menghadapi banjir daripada asap Karhutla. Kalau bisa memilih, tentu kita berharap tidak ada keduanya,” ujar Halikinnor.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa Pemkab Kotim tetap sigap dalam mengantisipasi bencana tersebut. Bahkan, pemerintah daerah telah menetapkan status Siaga Darurat Banjir selama 48 hari ke depan.
“Langkah ini diambil agar penanganan bisa lebih cepat, terutama untuk membantu warga yang terdampak,” tambahnya.
Halikinnor mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan meningkatnya debit air jika hujan deras terus mengguyur. Ia juga meminta agar warga segera melaporkan kondisi darurat ke aparat desa maupun BPBD, sehingga bantuan dapat disalurkan dengan cepat.
“Banjir memang menyulitkan, tapi yang terpenting adalah keselamatan masyarakat. Mari kita hadapi bersama dengan gotong royong dan saling membantu,” pungkasnya. (ri)