Dinkes Kotim Siapkan Layanan Jemput Bola untuk Genjot Cek Kesehatan Gratis

TINTABORNEO.COM, Sampit – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyiapkan strategi baru untuk meningkatkan capaian program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Salah satunya dengan menerapkan layanan jemput bola hingga ke tingkat rukun tetangga (RT).
Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan camat, lurah, dan kepala desa agar masyarakat lebih mudah terjangkau. Langkah ini diambil karena capaian CKG di Kotim masih di bawah 20 persen, jauh dari target nasional 30 persen yang harus terpenuhi pada 2025.
“Supaya masyarakat lebih terjangkau, kami akan membentuk tim bersama puskesmas untuk turun langsung ke RT-RT. Dengan begitu, partisipasi diharapkan bisa meningkat,” ujar Umar, Rabu (24/9/2025).
Menurut Umar, rendahnya capaian disebabkan kurangnya minat dan pemahaman masyarakat terhadap manfaat CKG. Meski Dinkes sudah melakukan sosialisasi melalui media sosial maupun media massa, antusiasme warga tetap rendah. Kondisi ini berbeda dengan pelajar yang lebih mudah dilibatkan karena terkonsentrasi di sekolah.
“Kalau di sekolah, jauh lebih mudah karena peserta didik berada di satu lokasi. Tapi kalau masyarakat umum sebarannya luas dan banyak yang enggan datang ke fasilitas kesehatan, inilah kendala utama kami,” jelasnya.
Selain itu, ia menilai rendahnya persentase capaian juga dipengaruhi jumlah penduduk Kotim yang besar. Meski secara angka jumlah peserta CKG di Kotim lebih banyak dibanding daerah lain, persentasenya masih rendah.
Sejak Agustus 2025, sesuai instruksi Kementerian Kesehatan, program CKG digencarkan melalui puskesmas, sekolah, hingga lokasi keramaian. Pemeriksaan meliputi penyakit menular, tidak menular, hingga kesehatan jiwa. Program ini bertujuan preventif sekaligus promotif, yaitu mendorong masyarakat menjaga perilaku hidup sehat dan mencegah penyakit sejak dini.
“Manfaat CKG ini untuk masyarakat itu sendiri. Jika ada gejala penyakit, bisa cepat dideteksi dan ditangani sebelum semakin parah. Karena itu kami mengajak masyarakat Kotim memanfaatkan layanan ini, tidak dipungut biaya,” tutup Umar. (ri)