Desak Pemerintah Perhatikan Pembangunan di Wilayah Selatan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) dari daerah pemilihan (dapil) III, Akhyannoor, mendesak pemerintah daerah agar lebih serius dalam melakukan pemerataan pembangunan. Menurutnya, wilayah selatan masih tertinggal, terutama terkait kondisi infrastruktur yang sudah lama rusak parah.
“Masyarakat sangat menunggu bukti nyata. Itu janji Harati pada masa kampanye yang seharusnya mulai direalisasikan,” tegas Akhyannoor, Selasa (9/9/2025).
Ia mencontohkan, sejumlah jembatan vital sudah puluhan tahun tidak tersentuh perbaikan. Di antaranya Jembatan Sapihan Besar yang menghubungkan Kelurahan Basirih Hilir dengan Samuda Kota, Jembatan Sungai Jejangkit, serta jembatan di Desa Basirih.
“Jembatan-jembatan itu akses utama warga untuk membawa hasil pertanian, bersekolah, hingga beraktivitas ekonomi sehari-hari. Kerusakannya tentu berdampak langsung pada kehidupan masyarakat,” jelasnya.
Selain jembatan, Jalan H. Muhammad Noor di Samuda Kota juga mengalami kerusakan parah sejak lama. Perbaikan hanya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat, padahal jalan tersebut merupakan jalur penting bagi transportasi warga.
“Kalau tidak segera diperhatikan, kerusakan ini bisa menimbulkan kecelakaan dan merugikan warga,” ujarnya mengingatkan.
Akhyannoor juga menyoroti kondisi Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Bapinang Hilir Laut, Kecamatan Pulau Hanaut. Fasilitas kesehatan itu sudah berdiri lebih dari 34 tahun dan belum pernah direhabilitasi secara menyeluruh, sehingga bangunannya kini rusak parah dan tidak layak digunakan.
“Harapan kami agar ini menjadi perhatian. Jika memang ada keterbatasan anggaran, maka bisa dilakukan secara bertahap. Yang penting masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” kata legislator dari Fraksi Gerindra tersebut.
Ia menegaskan, aspirasi tersebut sudah disampaikan melalui hasil reses. DPRD berharap pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggaran dalam APBD 2026 agar infrastruktur di wilayah selatan tidak lagi terabaikan. (ri)