Bupati Pastikan Penanganan Sampah di Kotim Terkendali

<p>Bupati Kotim Halikinnor bersama Kepala DLH Kotim Marjuki saat mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir (TPA), belum lama ini. (Dok: Apri)</p>
Bupati Kotim Halikinnor bersama Kepala DLH Kotim Marjuki saat mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir (TPA), belum lama ini. (Dok: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor, memastikan persoalan sampah di daerahnya masih terkendali. Dengan produksi sekitar 200 ton per hari, volume sampah di Kotim dinilai masih jauh di bawah ambang batas daerah yang memproduksi hingga 1.000 ton per hari sebagaimana menjadi perhatian pemerintah pusat.

Halikinnor mengungkapkan, Presiden telah menginstruksikan agar daerah dengan produksi sampah 1.000 ton per hari segera melaporkan penanganannya ke pusat. Waktu yang diberikan hanya tiga bulan untuk memastikan permasalahan tersebut tidak menimbulkan dampak sosial maupun lingkungan.

“Beberapa daerah memang mendapat perhatian khusus karena produksi sampahnya tinggi, bahkan sempat mendapat peringatan. Wilayah kita juga pernah mendapatkan peringatan, tetapi Alhamdulillah sekarang sudah bisa diurai dan tertangani,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).

Menurutnya, meski volume sampah di Kotim lebih kecil dibanding kota besar, penanganan tetap harus dilakukan dengan serius. Jika tidak, persoalan lingkungan seperti bau dan penumpukan sampah dapat menimbulkan masalah sosial bagi masyarakat.

“Dengan 200 ton per hari, kalau salah penanganan bisa menimbulkan persoalan juga nantinya. Namun, kita bersyukur kondisi di Kotim masih terkendali,” tegasnya.

Selain itu, Halikinnor juga menyampaikan apresiasi kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang dinilai telah bekerja keras dalam mengatasi permasalahan persampahan.

“Saya berterima kasih kepada DLH yang dibantu OPD lainnya karena penanganan sampah sudah berjalan baik,” kata Halikinnor.

Ia menekankan, keberhasilan ini harus terus dijaga dengan sinergi semua pihak. Selain pemerintah, peran serta masyarakat dalam mengurangi dan mengelola sampah juga sangat penting.

“Kita tetap harus waspada dan bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan. Sampah bukan hanya urusan pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (ri)