Buku dan Kamtibmas: Cara Ditpolairud Polda Kalteng Rangkul Anak-anak Pesisir Kumai

TINTABORNEO.COM, Pangkalan Bun – Suasana berbeda tampak di Mako Perwakilan Kumai Ditpolairud Polda Kalimantan Tengah, dimana sejumlah anak dari bantaran Sungai Kumai berbondong-bondong mendatangi Pondok Baca Melek Huruf (PBMH). Di ruangan sederhana yang penuh rak buku itu, mereka larut dalam bacaan yang tersedia.
PBMH merupakan inovasi Ditpolairud yang diluncurkan pada 2017. Gagasan tersebut muncul dari keprihatinan minimnya akses literasi di kawasan pesisir.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan melalui Dirpolairud Kombes Pol Dony Eka Putra mengatakan, pondok baca ini hadir sebagai jembatan pengetahuan.
“Perpustakaan ini diharapkan mampu menumbuhkan minat baca masyarakat, terutama anak-anak di daerah pesisir yang selama ini jauh dari arus informasi,” ujarnya. Senin (29/9/2025).
Menurut Dony, literasi tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga menumbuhkan daya kritis. “Dengan membaca, anak-anak mendapatkan informasi yang positif, sehingga bisa membentengi diri dari pengaruh buruk,” ucapnya.
Lebih jauh, PBMH juga menjadi ruang interaksi sosial. Polisi memanfaatkan momentum ini untuk mendekatkan diri dengan masyarakat sekaligus memantau situasi kamtibmas. “Informasi bisa datang dari siapa saja, bahkan dari anak-anak. Dengan cara ini, kami bisa lebih cepat mendengar persoalan di lapangan,” katanya.
Program tersebut mendapat sambutan hangat dari warga sekitar. Para orang tua menilai pondok baca memberi manfaat ganda selain mengisi waktu anak-anak dengan kegiatan bermanfaat, juga membuka wawasan mereka yang sebelumnya terbatas.
Seiring berjalannya waktu, PBMH bukan hanya sekadar perpustakaan mini, melainkan menjadi simbol keterlibatan polisi dalam pembangunan sumber daya manusia di daerah pesisir. (li)