BKSDA Sampit Minta Warga Waspadai Buaya Saat Banjir

TINTABORNEO.COM, Sampit – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan selama banjir melanda sejumlah wilayah di Kotawaringin Timur (Kotim). Hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan air meluap tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga memicu satwa liar keluar dari habitatnya.
Kepala BKSDA Resort Sampit, Muriansyah, menyebut salah satu satwa yang paling sering terlihat saat banjir adalah buaya. Menurutnya, kondisi ini berisiko menimbulkan konflik antara manusia dan satwa.
“Situasi ini cukup rawan, terutama bila banjir terjadi pada malam hari. Buaya bisa berkeliaran mendekati permukiman. Warga harus lebih berhati-hati, khususnya yang memiliki kandang ternak di sekitar rumah,” kata Muriansyah, Kamis (18/9/2025).
Ia menambahkan, kawasan muara Sungai Lampuyang memang dikenal sebagai habitat buaya muara. Kenaikan debit air membuat satwa tersebut dapat berpindah ke wilayah persawahan atau perkampungan. Potensi serupa juga dapat terjadi di anak-anak sungai di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
“Dari laporan aparat desa, belakangan buaya semakin sering terlihat, bahkan jumlahnya cenderung meningkat,” jelasnya.
BKSDA menaruh perhatian khusus terhadap kondisi saat ini karena beberapa desa rawan justru mulai terendam banjir. Wilayah selatan Kotim sendiri sering dilaporkan sebagai titik kemunculan buaya ketika curah hujan tinggi.
Muriansyah berharap masyarakat bisa lebih sigap menjaga keamanan lingkungan sekitar.
“Yang kita khawatirkan adalah terjadinya serangan buaya. Karena itu, warga perlu benar-benar memperhatikan situasi, terutama saat keluar rumah pada malam hari ketika banjir masih berlangsung,” tegasnya. (ri)