Banjir Rendam 18 Rumah di Parenggean, 60 Jiwa Terdampak

TINTABORNEO.COM, Sampit – Sebanyak 18 rumah warga di Desa Beringin Tunggal Jaya, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terendam banjir akibat curah hujan tinggi pada Rabu (3/9/2025) dini hari. Banjir juga melumpuhkan akses jalan poros desa sepanjang 200–300 meter dengan kedalaman genangan hingga 80 sentimeter.
Kepala BPBD Kotim, Multazam, menyampaikan banjir terjadi sekitar pukul 03.00 WIB setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama 3–4 jam. Air mulai menggenangi jalan dan permukiman warga, terutama di RT 1 Desa Beringin Tunggal Jaya.
“Sedikitnya 18 kepala keluarga atau 60 jiwa terdampak banjir dengan ketinggian air di sekitar rumah mencapai 120–150 sentimeter. Selain itu, jalan poros menuju desa dan ibu kota kecamatan sempat tidak bisa dilalui selama beberapa jam,” kata Multazam, Kamis (4/9/2025).
Meski sempat melumpuhkan aktivitas, kondisi berangsur normal sejak pukul 09.00 WIB di hari yang sama. Jalan poros sudah kembali fungsional meskipun terbatas, dan warga yang terdampak sudah bisa beraktivitas seperti biasa.
Multazam menjelaskan, indikasi penyebab banjir diduga akibat aktivitas normalisasi sungai di wilayah perusahaan PT Makin. Hal ini memengaruhi daya tampung sungai di bagian hulu dan hilir, sehingga air hujan tertahan dan meluap ke pemukiman.
“Wilayah ini sebelumnya belum pernah mengalami banjir karena letaknya berada di perbukitan. Namun, adanya kegiatan di hulu sungai diduga menjadi salah satu faktor luapan air kali ini,” ujarnya.
Sebagai langkah darurat, BPBD menghentikan sementara kegiatan transportasi orang dan barang, serta berkoordinasi dengan pihak desa, kecamatan, dan sekretariat daerah. Pihak perusahaan juga diminta membantu normalisasi Sungai Bantanan sepanjang 1 kilometer.
Selain itu, BPBD bersama pemerintah daerah merencanakan pembangunan jembatan baru di jalan poros desa dengan bentang sekitar 8 meter. Saat ini jembatan yang ada masih berbahan kayu dan pernah putus sekitar tiga tahun lalu.
“Perkembangan terakhir hingga Kamis pagi ini, kondisi sudah terkendali. Namun, masyarakat tetap diminta waspada apabila hujan dengan intensitas tinggi kembali mengguyur wilayah Parenggean,” pungkas Multazam. (ri)