Banjir di Sejumlah Desa Kotim Mulai Surut, Warga Diminta Tetap Waspada

<p>Banjir di Sejumlah Desa Kotim Mulai Surut, Warga Diminta Tetap Waspada</p>
Banjir di Sejumlah Desa Kotim Mulai Surut, Warga Diminta Tetap Waspada
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Banjir yang sempat melanda sejumlah desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kini berangsur surut. Meski demikian, potensi terjadinya banjir belum sepenuhnya berakhir karena prakiraan cuaca menunjukkan hujan deras masih akan terjadi pada awal Oktober.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Multazam, Selasa (30/9/2025), mengatakan Desa Hanjalipan di Kecamatan Kotabesi menjadi wilayah terakhir yang terdampak banjir. Genangan air terjadi akibat hujan deras yang disertai pasang air Sungai Mentaya dan Sungai Tualan.

“Pada Senin (29/8/2025) kondisi banjir di Desa Hanjalipan sudah mulai surut. Jalan desa yang sebelumnya terendam kini terlihat kembali, hanya menyisakan genangan di halaman rumah warga,” kata Multazam.

Sejak status siaga darurat bencana banjir ditetapkan pada 12 September lalu, banjir telah melanda 24 desa di sembilan kecamatan. Di antaranya Kecamatan Cempaga Hulu, Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Mentaya Hilir Selatan, dan Kota Besi.

Multazam mengingatkan warga tetap waspada, sebab BMKG Sampit memprakirakan hujan deras akan kembali terjadi pada 10 hari pertama Oktober. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan banjir baru, terutama jika berbarengan dengan pasang sungai.

“Warga perlu meningkatkan kewaspadaan, khususnya di wilayah rawan banjir. Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk pemantauan lapangan,” ujarnya.

Sementara itu, jalan desa yang sempat putus akibat derasnya arus banjir telah dilakukan perbaikan darurat oleh dinas terkait. Jalur tersebut kini sudah bisa dilalui warga, termasuk untuk mengangkut beban berat. (dk)