Banjir di Kotim Meluas, 20 Desa di Tujuh Kecamatan Terendam

TINTABORNEO.COM, Sampit – Sebanyak 20 desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terdampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir. Kondisi air bervariasi, mulai 20 sentimeter hingga lebih dari satu meter.
Berdasarkan laporan kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim hingga Sabtu (13/8), banjir melanda Kecamatan Cempaga Hulu, Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, Tualan Hulu, dan Mentaya Hulu. Di sejumlah desa, air sudah mulai surut, namun sebagian lainnya justru mengalami kenaikan.
“Dari hasil kaji cepat, total ada tujuh kecamatan dengan 20 desa yang terdampak banjir. Beberapa wilayah sudah surut, tetapi ada juga yang masih mengalami kenaikan muka air, seperti Desa Bajarau di Kecamatan Parenggean,” ujar Kepala BPBD Kotim, Multazam.
Meskipun tidak ada evakuasi massal, banjir mengganggu keseharian warga. Fasilitas umum ikut terendam, sementara akses jalan di beberapa titik terputus. Di Kecamatan Telaga Antang, sebuah jembatan bahkan rusak dan terpaksa dibangun darurat oleh pemerintah desa.
“Kami menerima laporan bahwa ada satu fasilitas umum terdampak di Kecamatan Bukit Santuai, serta akses jalan di beberapa desa terputus. Kondisi ini tentu memengaruhi mobilitas warga,” jelasnya.
BPBD mengingatkan masyarakat tetap waspada. BMKG memprediksi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi hingga akhir September, sehingga banjir berisiko kembali meluas. (ri)