Aktifitas Tambang Diduga Cemari Sungai di Parenggean, DLH Cek Lapangan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Aktivitas penambangan Batubauksit di Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meresahkan masyarakat, lantaran mencemari perairan sungai Kalibambang.
Salah seorang warga Iis mengatakan bahwa asyarakat yang dahulunya dapat mencari ikan menggunakan alat tradisional kini harus menelan ludah karena tidak dapat lagi menggunakan alat tersebut dikarenakan bantaran sungai mengalami pendangkalan.
“Kami dulu sebelum ada yang tambang Batubauksit pasti akan mendapat hasil ikan yang melimpah, saat ini yang kami dapatkan hanya lumpur. Akses jembatan juga mengalami kerusakan yang sangat parah oleh aktivitas penambangan,” ujar iis salah satu masyarakat setempat yang terdampak.
Masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan mencari ikan di sungai saat ini harus bersabar.
Untuk memastikan informasi dan keluhan warga yang terdampak dari dugaan pencemaran air sungai tersebut, wartawan tintaborneo.com langsung ke lapangan. Yang kebetulan saat itu ada tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotim yang mengambil sempel air di bibir sungai, pada Rabu (10/9/2025).
Pihak perusahaan yang coba dikonfirmasi terkait pengambilan sampel air sungai dari DLH Kotim pun tidak memberikan tanggapan. Sehingga wartawan mencoba menghubungi Humas perusahaan.
“Di itu tidak ada pencemaran limbah, dan saya tidak dapat memberikan rekom untuk media ini meminta statemen dengan pimpinan,” ujar Humas perusahaan, Mansyah. (adi)