Warga Diingatkan Teliti Memilih Travel Umrah

|
<p>Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Zainuddin. (Foto: Ist) </p>

Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Zainuddin. (Foto: Ist) 


TINTABORNEO.COM, SAMPIT – Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Zainuddin menanggapi kasus penipuan travel umrah yang menimpa warga Desa Gerombol dan Desa Kelampan Besar, Kecamatan Pulau Hanaut. Sebanyak 27 orang menjadi korban, dengan total kerugian mencapai Rp945 juta, namun hingga kini belum diberangkatkan.

Zainuddin yang juga mantan Kepala Kementerian Agama Kotim ini mengaku prihatin dan mengimbau masyarakat agar lebih cermat memilih biro perjalanan umrah. Ia menegaskan, masyarakat wajib memastikan travel tersebut terdaftar resmi di Kemenag dan memiliki legalitas menyelenggarakan haji maupun umrah, khususnya haji plus yang dikelola swasta.

“Saya sangat menyayangkan, dari awal tidak ada koordinasi ke Kemenag untuk memastikan apakah travel ini resmi atau tidak. Akibatnya, banyak warga tertipu dengan iming-iming biaya murah, namun akhirnya gagal berangkat,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).

Ia juga mengingatkan agar masyarakat, terutama di wilayah pelosok seperti Pulau Hanaut, tidak mudah tergiur tawaran bonus bagi perekrut jamaah. Modus ini, menurutnya, sering dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk menjaring korban. 

“Jangan sampai pemuka agama pun terperdaya. Cek dulu kebenaran perusahaan tersebut, jangan hanya percaya pada nama atau rekomendasi orang yang belum dikenal,” tegasnya.

Menurut Zainuddin, Kotim memiliki banyak travel umrah resmi yang sudah terbukti memberangkatkan jamaah dengan aman. Ia menyarankan warga memilih penyelenggara yang jelas alamat, penanggung jawab, dan rekam jejaknya. 

“Banyak ustaz maupun masyarakat kita di Kotim yang mengelola travel resmi. Lebih baik pilih yang kita kenal dan sudah terbukti,” katanya.

Politisi PKB ini berharap pihak berwajib segera mengusut tuntas kasus tersebut demi penegakan hukum dan pencegahan kejadian serupa. 

“Ini menyangkut niat ibadah yang seharusnya suci, tapi justru dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi. Saya harap aparat bergerak cepat agar tidak ada lagi korban berikutnya,” pungkasnya. (ri)