Surga Dijanjikan, Penjara Menanti: Pelaku Penipuan Umrah di Kotim Ditahan

Yasir (berkacamata) pelaku penipuan perjalanan Umroh di Kecamatan Pulau Hanaut, Selasa (19/8/2025). (Foto: Agus)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Kasus penipuan perjalanan Umroh yang menjerat 26 warga Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), akhirnya menemui titik terang. Yasir, warga Kalimantan Selatan yang diduga menjadi otak penipuan dengan kerugian hampir Rp1 miliar, kini resmi ditahan oleh pihak kepolisian dan meringkuk di balik jeruji besi.
Kasat Reskrim Polres Kotim, AKP Iyudi Hartanto, membenarkan bahwa pihaknya langsung menahan terlapor setelah menerima laporan dari korban.
“Sudah kita tahan malam itu juga setelah ada laporan resmi dari korban,” ujar Iyudi kepada wartawan, Selasa (19/8/2025).
Menurut keterangan polisi, hingga kini jumlah korban yang terkonfirmasi sebanyak 26 orang. Namun, yang melaporkan kasus ini ke polisi hanya satu orang.
“Pelaporannya memang satu orang, tapi jumlah korban ada 26 orang. Status terlapor sudah kita tetapkan sebagai tersangka,” tegasnya.
Sebelumnya, puluhan warga korban penipuan tersebut mendatangi Polres Kotim untuk melaporkan kasus ini. Terlapor juga datang bersama para korban setelah dilakukan mediasi di Polsek Pulau Hanaut. Terlapor datang bersama anaknya dari kalimantan selatan menggunakan trevel.
Dugaan kuat, uang setoran para korban tidak pernah disetorkan ke pihak resmi penyelenggara perjalanan ibadah Umroh, PT Maalin. Sebaliknya, uang itu dipakai Yasir untuk kepentingan pribadi, termasuk membayar cicilan rumah dan kebutuhan keluarganya. Berdasarkan informasi, Yasir diketahui memiliki tiga orang istri, dua di antaranya sudah bercerai, sementara salah istrinya diduga merupakan istri siri.
Lebih memilukan, dari data yang dihimpun, salah satu korban penipuan tersebut ternyata masih memiliki hubungan kerabat dengan Yasir. Hal ini semakin menambah luka bagi para korban yang gagal berangkat ke Tanah Suci.
Kini, Yasir resmi berstatus tersangka dan ditahan di Polres Kotim bersama tahanan lainnya. (li)