Pemkab Kotim Mulai Salurkan Air Bersih ke Desa Terdampak Kekeringan

Kepala BPBD Kotim, Multazam. (Foto: Apri)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah desa di Kecamatan Mentaya Hilir Utara yang terdampak musim kemarau. Langkah ini diambil sebagai bentuk respons cepat atas laporan krisis air bersih yang dialami warga di wilayah bantaran Sungai Mentaya.
Kepala BPBD Kotim, Multazam, mengatakan pengiriman air bersih telah dimulai sejak Sabtu (2/8/2025), dengan pengiriman awal sebanyak 8.000 liter ke Desa Bagendang Permai. Bantuan akan dilanjutkan ke desa-desa lainnya secara bertahap.
“Pengiriman ini kami lakukan setelah menerima laporan dari camat setempat. Kami berharap bantuan ini bisa langsung dimanfaatkan oleh warga yang mengalami kekurangan air bersih,” kata Multazam.
Musim kemarau yang melanda wilayah Kotim dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan berkurangnya curah hujan dan meningkatnya kadar garam di Sungai Mentaya, yang selama ini menjadi sumber utama air bagi warga.
Sementara itu, Camat Mentaya Hilir Utara, Muslih, mengungkapkan bahwa curah hujan tidak turun selama lebih dari 10 hari terakhir. Kondisi ini membuat Sungai Mentaya menjadi asin dan tidak layak dikonsumsi.
“Warga biasanya menggunakan air hujan untuk minum dan air sungai untuk mandi. Namun kini, air hujan tidak ada dan air sungai berubah menjadi asin. Hal ini membuat warga di sejumlah desa sangat kesulitan mendapatkan air bersih,” ujar Muslih.
Menurutnya, desa-desa seperti Bagendang Hulu, Bagendang Hilir, dan Bagendang Permai menjadi wilayah yang paling terdampak. Meski sebagian daerah telah terhubung dengan jaringan PDAM, namun wilayah di bantaran sungai belum terjangkau, sehingga sangat mengandalkan bantuan air bersih saat musim kemarau.
Pemerintah kecamatan juga tengah berupaya agar distribusi air bersih dari BPBD dapat terus dilakukan secara berkala selama musim kemarau berlangsung.
“Bantuan ini sangat diharapkan masyarakat. Kami akan terus berkoordinasi agar distribusi air tetap berlanjut hingga kondisi kembali normal,” pungkas Muslih. (ri)