Layanan PDAM Tirta Mentaya Sampit Dinilai Belum Maksimal

Petugas saat melakukan perbaikan pipa Perumdam Tirta Mentaya, beberapa waktu lalu. (Dok: Apri)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Akademisi Kotawaringin Timur (Kotim) Riduan Kesuma menilai keberhasilan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumdam Tirta Mentaya sangat bergantung pada kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim.
“Jika melihat perjalanan panjang, PDAM Tirta Mentaya masih jauh dari harapan masyarakat,” ujar Riduan, Selasa (19/8/2025).
Menurutnya, infrastruktur yang dibangun melalui penyertaan modal Pemkab masih terbatas, sehingga berdampak pada keterbatasan layanan. Jumlah pelanggan pun belum seluruhnya bisa terlayani dengan baik.
Kapasitas produksi air juga dinilai belum maksimal. Saat ini produksi tersedia sebesar 400 liter per menit, dengan rincian 230 liter per menit untuk wilayah Ketapang dan 200 liter per menit untuk Baamang. Namun, tingkat kebocoran mencapai 36 persen akibat jaringan distribusi yang sudah tua dan meteran pelanggan yang jarang dikalibrasi.
“Produksi air sebenarnya baru terpakai sekitar 60 persen, masih ada potensi 40 persen yang bisa dioptimalkan. Tetapi itu harus sejalan dengan penambahan investasi dari Pemkab untuk distribusi dan peralatan produksi,” jelasnya.
Riduan juga menekankan agar Pemkab selektif dalam memilih jajaran direksi PDAM. Menurutnya, pimpinan harus memiliki kompetensi teknis, pengalaman manajemen, integritas tinggi, serta mampu bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Direksi yang dipilih harus benar-benar paham operasional perusahaan dan persoalan sumber daya air, sehingga mampu membawa PDAM Tirta Mentaya lebih maju,” pungkasnya. (ri)