Komisi III Dorong Pemkab Kawal Serius Rencana RS Muhammadiyah

Ketua Komisi III DPRD Kotim, Dadang H Syamsu saat diwawancarai. (Foto: Apri)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong pemerintah daerah agar memberikan perhatian serius terhadap rencana pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah di Sampit. Kehadiran rumah sakit tersebut dinilai penting sebagai solusi atas tingginya beban layanan di RSUD dr Murjani.
Ketua Komisi III DPRD Kotim, Dadang H Syamsu, menjelaskan bahwa inisiasi pendirian RS Muhammadiyah merupakan tindak lanjut dari pertemuan pihaknya dengan pengurus Muhammadiyah dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya beberapa waktu lalu.
“Mereka menyampaikan ketertarikan yang serius untuk berinvestasi di sektor kesehatan di Sampit. Tentunya ini peluang besar yang harus disambut dengan langkah konkret oleh pemerintah daerah,” ujar Dadang, Selasa (5/8/2025).
Menurutnya, beban layanan di RSUD dr Murjani saat ini sudah sangat berat. Ketidakseimbangan antara jumlah tenaga medis dan pasien membuat pelayanan kerap mengalami keterlambatan, khususnya pada layanan rawat jalan. Di sisi lain, keterbatasan APBD menjadi kendala untuk membangun rumah sakit baru secara mandiri.
“Karena itulah kerja sama dengan pihak ketiga menjadi opsi realistis. Muhammadiyah sudah menunjukkan kesungguhan. Sekarang tinggal bagaimana pemkab bisa memberikan fasilitasi secara maksimal,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa dukungan pemerintah tidak cukup hanya berupa sambutan atau kemudahan perizinan. Lebih dari itu, perlu disiapkan juga hal-hal teknis seperti penyediaan lahan melalui hibah, akses jalan, serta pendampingan dalam proses perencanaan dan pembangunan.
“Kalau memang kita belum mampu bangun sendiri, ya jangan abaikan ketika ada yang siap membantu. Pemkab harus hadir dan benar-benar mengawal prosesnya hingga tuntas,” tambahnya.
Dadang juga menyebut bahwa lokasi pembangunan RS Muhammadiyah telah ditinjau langsung di kawasan Lingkar Utara Sampit. Ia menilai kawasan tersebut sangat strategis karena termasuk dalam zona jasa dan industri yang sesuai dengan peruntukan fasilitas kesehatan berskala besar.
“Kami berharap pembangunan rumah sakit ini benar-benar bisa diwujudkan. Karena jika peluang ini terlewat, akan sangat disayangkan mengingat kebutuhan layanan kesehatan di Kotim terus meningkat,” pungkasnya. (ri)