Kekurangan Guru di Kotim Sulit Teratasi Sepenuhnya

|
<p>Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah saat diwawancarai. (Dok: Apri) </p>

Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah saat diwawancarai. (Dok: Apri) 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyatakan bahwa kekurangan tenaga pendidik di daerah ini tidak mungkin terpenuhi secara total. Faktor utama yang memengaruhi adalah pertumbuhan jumlah siswa yang terus meningkat, sementara sebagian guru pensiun atau tidak lagi bertugas setiap tahunnya.

Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, mengatakan ketidakseimbangan antara jumlah guru dan kebutuhan sekolah akan selalu terjadi. 

“Memenuhi jumlah guru secara ideal hampir mustahil. Setiap tahun ada guru yang pensiun atau berhenti, sementara populasi dan jumlah siswa bertambah,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).

Irfansyah menjelaskan bahwa pemerintah daerah rutin menambah tenaga pendidik, baik melalui rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Namun, langkah ini hanya mampu mengurangi sebagian kekurangan, bukan menutupnya sepenuhnya.

Sebagai langkah antisipasi, Disdik mengoptimalkan kinerja guru yang ada melalui pelatihan dan peningkatan kompetensi. Pihaknya juga mendorong penggunaan teknologi pembelajaran agar guru dapat menjangkau lebih banyak siswa, termasuk di wilayah yang kekurangan tenaga pengajar.

“Kami berusaha menjaga agar kualitas pendidikan tetap baik meskipun jumlah guru belum ideal. Teknologi menjadi salah satu solusi untuk memperluas jangkauan mengajar,” kata Irfansyah.

Ia menegaskan, kekurangan guru bukan hanya masalah di Kotim, tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia. 

“Namun, hal itu tidak menjadi hambatan bagi kami untuk tetap terus mencari solusi agar pendidikan di Kotim merata dan berkualitas,” tandasnya. (ri)