Job Fair di Sampit Trade Expo Buka Jalan Kerja hingga ke Jepang

TINTABORNEO.COM, Sampit – Job fair yang digelar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kotawaringin Timur (Kotim) dalam rangkaian Sampit Trade Expo 2025 tidak hanya membuka lowongan kerja lokal, tetapi juga membuka peluang tenaga kerja untuk bisa berkarier di luar negeri, termasuk Jepang.
Kepala Disnakertrans Kotim, Johny Tangkere mengungkapkan, salah satu lembaga yang terlibat adalah LPP Enter Borneo, yang mempersiapkan tenaga kerja untuk ditempatkan di Jepang.
“Jepang saat ini memerlukan sekitar 600 ribu tenaga kerja. Enter Borneo mendidik anak-anak yang mau bekerja di sana, melatih bahasa Jepang, dan mengenalkan budaya Jepang,” ujarnya, Minggu (24/8/2025).
Selain peluang ke luar negeri, job fair ini juga menyediakan total 598 lowongan pekerjaan dari 15 perusahaan swasta yang beroperasi di Kotim. Lowongan tersebut mencakup 52 jenis pekerjaan mulai dari guru, tenaga medis, mandor, bengkel, hingga posisi asisten manajer.
“Perusahaan yang ikut serta sebagian besar dari perusahaan besar sawit (PBS). Kesempatan ini terbuka luas untuk masyarakat yang sedang mencari pekerjaan,” kata Johny.
Ia menambahkan, job fair kali ini berbeda dengan sebelumnya karena digelar bersamaan dengan Sampit Trade Expo. Lokasi stan juga dipilih agak jauh dari panggung utama untuk memudahkan proses wawancara dan diskusi langsung antara pencari kerja dan perusahaan.
“Kami ingin job fair ini lebih interaktif. Selain wawancara, juga ada pembicaraan, talk show, dan edukasi dari berbagai pihak,” tambahnya.
Tidak hanya perusahaan, lembaga pendukung lain seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan juga hadir memberikan informasi terkait perlindungan tenaga kerja.
Johny berharap keberadaan job fair di arena expo bisa menjadi ajang strategis dalam mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan sekaligus membuka jalan bagi tenaga kerja lokal menembus pasar internasional.
“Semoga masyarakat benar-benar memanfaatkan kesempatan ini. Selain memperluas peluang kerja, kegiatan ini juga bisa mengurangi angka pengangguran di Kotim,” tegasnya. (ri)