Hati-Hati! Jalan Jenderal Sudirman KM 21 Ditutup Total Malam Ini

|
<p>Kondisi di sekitar Jembatan Sei Lenggana saat ini pada Selasa (5/8)2025). (Foto: Ist) </p>

Kondisi di sekitar Jembatan Sei Lenggana saat ini pada Selasa (5/8)2025). (Foto: Ist) 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Para pengguna jalan yang melintasi Jalan Jenderal Sudirman KM 21, arah Sampit menuju Pangkalan Bun atau sebaliknya, diimbau untuk menunda perjalanan pada Selasa malam, 5 Agustus 2025. Pasalnya, jalur tersebut akan mengalami penutupan total mulai pukul 22.00 WIB hingga 01.00 WIB dini hari karena adanya perbaikan jalur alternatif di sisi kiri Jembatan Sei Lenggana.

Penutupan ini dilakukan lantaran jembatan utama sedang dalam proses pembongkaran, dan satu-satunya akses yang masih bisa dilalui adalah jembatan alternatif. Namun, lantai jalur alternatif tersebut juga memerlukan perbaikan guna menunjang kelancaran arus lalu lintas saat dialihkan.

“Penutupan dilakukan untuk perbaikan lantai jalur alternatif di sisi kiri jembatan. Jalur ini akan diperbaiki agar nantinya bisa dilintasi lebih aman dan lancar,” ujar Aiptu Suryanto, anggota Satlantas Polres Kotawaringin Timur (Kotim). 

Perbaikan jalur alternatif ini, menurutnya, merupakan bagian dari tahapan pekerjaan yang telah direncanakan oleh penyedia jasa perbaikan Jembatan Sungai Lenggana. Dalam proses tersebut, tidak akan diberlakukan sistem buka tutup, karena pekerjaan memerlukan penutupan menyeluruh.

“Dapat kami informasikan bahwa pada hari ini, tepat pukul 22.00 hingga 01.00 dini hari nanti, akan dilakukan penutupan total jalur dari Sampit ke Pangkalan Bun maupun sebaliknya,” tegas Suryanto.

Dengan adanya penutupan tersebut, pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksakan diri melintas demi menjaga keselamatan dan kelancaran pekerjaan.

“Kami harapkan warga dapat menunda perjalanan selama jam penutupan berlangsung dan mematuhi arahan petugas di lapangan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kasat Lantas Polres Kotim, AKP Hariyanto, juga telah mengeluarkan imbauan kepada pengendara agar bersabar dan tertib dalam antrian, mengingat jalur utama jembatan sedang dalam tahap perbaikan menyeluruh.

“Sampai hari ini sistem buka-tutup masih diterapkan. Artinya, kendaraan melintas secara bergantian sesuai antrian. Kami mohon masyarakat bersabar, hati-hati, dan mengikuti arahan petugas,” kata Hariyanto.

Ia menegaskan bahwa sistem buka-tutup ini merupakan langkah antisipatif agar kendaraan tetap bisa melintas, meski dengan cara bergiliran. Penumpukan kendaraan atau antrean panjang memang tak bisa dihindari, namun keselamatan pengguna jalan tetap menjadi prioritas utama.

“Perlu digarisbawahi, jembatan ini memang harus diganti untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan di kemudian hari. Jadi mari kita dukung bersama proses perbaikannya demi keselamatan bersama,” tutupnya. (li)