Guru Honorer di Pedalaman Viral, Disdik Kotim Janji Tindaklanjuti

Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah. (Dok: Apri)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Aksi guru honorer yang tetap berangkat mengajar meski diguyur hujan deras saat menyeberangi Sungai Mentaya kembali menyita perhatian publik. Video yang direkam di kawasan SDN 6 Mentaya Seberang, Desa Ganepo, Kecamatan Seranau itu beredar luas di media sosial dan menuai simpati warganet.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah, mengatakan pihaknya tidak menutup mata dengan kondisi yang dialami para pendidik di pedalaman. Ia memastikan bahwa Disdik akan menelusuri lebih jauh terkait status dan kesejahteraan guru honorer di sekolah tersebut.
“Kalau memang masih ada guru honorer yang aktif, tentu akan kita cek. Nanti kita lihat kemungkinan pembiayaan melalui dana BOS atau mekanisme yang lain, tetapi tetap harus sesuai aturan yang berlaku,” ujar Irfansyah, Kamis (21/8/2025).
Ia menegaskan bahwa saat ini pemerintah daerah tidak lagi membuka kontrak guru honorer daerah. Kebijakan terkait pengangkatan guru sudah sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Kalau bicara soal peluang diangkat, itu bisa saja. Asalkan kualifikasi pendidikannya memenuhi syarat, minimal S1. Tapi keputusan tetap menunggu regulasi dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Irfansyah menekankan bahwa laporan resmi dari pihak sekolah sangat dibutuhkan agar permasalahan guru honorer bisa ditangani dengan tepat. Menurutnya, sekolah memiliki kewenangan terbatas untuk memberikan tambahan insentif sesuai kemampuan, namun tetap harus mengacu pada regulasi yang ada.
“Tambahan honor misalnya Rp500 ribu itu biasanya tergantung kebijakan sekolah dan sumber dana yang tersedia. Yang pasti, kami akan terus memperhatikan guru-guru kita, termasuk yang mengabdi di pelosok,” imbuhnya. (ri)