Gangguan Cuaca Akibatkan Hujan di Kotim, BMKG: Kemarau Belum Berakhir!

Kepala BMKG Kotim, Mulyono Leo Nardo saat diwawancarai, Senin (4/8/2025). (Foto: Apri)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Dalam beberapa hari terakhir, wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diguyur hujan hampir merata. Fenomena cuaca ini dipastikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kotim sebagai dampak dari gangguan atmosfer akibat munculnya calon bibit siklon tropis di selatan Pulau Jawa.
Kepala BMKG Kotim, Mulyono Leo Nardo, menjelaskan bahwa hujan yang terjadi bukanlah pertanda musim kemarau telah usai.
“Gangguan cuaca dari arah selatan Jawa ini menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah, termasuk Kotim. Namun ini hanya berlangsung sementara, diperkirakan sekitar 3 sampai 4 hari ke depan,” ujarnya, Senin (4/8/2025).
Meski wilayah tampak diguyur hujan, BMKG menegaskan bahwa musim kemarau masih berlangsung. Untuk menyatakan berakhirnya musim kemarau dan masuk ke musim hujan, dibutuhkan indikator curah hujan lebih dari 50 mm selama tiga hari berturut-turut dan kondisi itu belum terpenuhi di Kotim.
Mulyono menambahkan, puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada dasarian II bulan Agustus, atau sekitar tanggal 10 hingga 20 Agustus 2025. Menurutnya, musim kemarau tahun ini diprediksi lebih pendek dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun tetap harus diwaspadai.
“Kami mengimbau masyarakat dan pihak terkait agar tetap siaga terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hujan yang terjadi saat ini sifatnya sementara, dan kondisi kemarau diprediksi masih akan berlangsung beberapa minggu ke depan,” tegas Mulyono.
Berdasarkan pengamatan BMKG, curah hujan kali ini cukup merata di seluruh wilayah Kotim, dengan sistem awan tebal menyelimuti sebagian besar daerah sejak pagi hari.
“Secara umum, hari ini hampir seluruh wilayah Kotim basah. Kami memantau sel awan yang cukup besar, yang menyebabkan hujan terjadi cukup intens,” tambahnya.
BMKG mengingatkan warga agar tetap mengikuti perkembangan prakiraan cuaca dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk angin kencang dan sambaran petir yang bisa terjadi bersamaan dengan hujan deras. (ri)