Efisiensi Pengangkutan Sampah Meningkat, DLH Apresiasi Peran Pedrosa

TINTABORNEO.COM, Sampit – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mencatat bahwa sebelumnya pengangkutan sampah bisa mencapai 30 hingga 35 truk per hari, kini cukup 17 hingga 18 truk saja. Capaian ini berkat keterlibatan aktif organisasi pengangkut sampah rumah tangga, Pedrosa.
“Pedrosa ini sudah menjadi ujung tombak pengelolaan sampah. Mereka berperan besar dalam mempercepat proses pengangkutan dari depo ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” ujar Kepala DLH Kotim, Marjuki, Minggu (10/8/2025).
Menurutnya, sebelum adanya kerja sama lebih intensif dengan Pedrosa, pengangkutan sampah bisa memakan waktu hingga tiga atau empat hari, bahkan lebih. Hal ini menyebabkan penumpukan sampah yang cukup parah di sejumlah depo. Namun setelah dilakukan beberapa pertemuan dan pengaturan ulang, termasuk penyesuaian jam buang sampah, perubahan positif pun terjadi.
“Sekarang petugas kami sudah bisa beristirahat pukul 15.00 WIB karena pengangkutan sudah rampung. Dulu, dari pagi sampai sore masih saja ada sisa sampah yang belum terangkut,” tambahnya.
DLH juga mencatat, sekitar 70 persen warga telah memanfaatkan layanan Pedrosa. Untuk mendukung program pengelolaan sampah berkelanjutan, DLH juga akan menyediakan kantong plastik khusus untuk pemilahan sejak dari rumah tangga. Harapannya, ketika sampah sampai di depo, sudah dalam kondisi terpisah antara organik dan anorganik.
“Bupati juga telah berkomitmen bahwa pengelolaan sampah tidak hanya kumpul, angkut, dan buang. Tapi harus mulai masuk ke tahap pemilahan. Pedrosa kami tugaskan menyosialisasikan itu,” tegasnya.
Lanjut Marjuki, jika sistem pemilahan berjalan maksimal, residu yang dibawa ke TPA hanya sekitar 10 hingga 12 persen. Hal ini secara signifikan dapat mengurangi penumpukan di TPA. Bahkan, DLH telah menyusun masterplan pembangunan TPA termasuk rencana penambahan landfill baru.
“Tujuan utama kami bukan hanya soal bau sampah, tapi bagaimana depo bisa kosong secara berkala agar tidak menimbulkan gangguan. Kami ingin Sampit bersih dalam 24 jam tanpa sampah berhamburan,” pungkasnya. (ri)