DWP Kotim Masa Bakti 2024-2029 Resmi Dikukuhkan

Pengukuhan DWP Kabupaten Kotim Masa Bakti 2024-2029, Rabu (6/8/2025). (Foto : Andri)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masa bakti 2024–2029 resmi dikukuhkan, Rabu (6/8/2025). Tak sekadar seremoni, kepengurusan baru ini menegaskan komitmennya untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat lewat program-program pemberdayaan perempuan yang berdampak langsung.
Pengukuhan dilakukan secara virtual bersama 12 kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Zoom Meeting, dipimpin langsung Ketua DWP Provinsi Kalteng, Natalin Leonard S. Ampung.
Dalam sambutannya, Natalin mengajak seluruh pengurus DWP yang baru dilantik untuk aktif terjun ke masyarakat, tidak berhenti pada kegiatan seremonial. Menurutnya, DWP harus menjadi organisasi yang adaptif terhadap isu sosial, serta mampu membangun kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan perubahan.
“Turunlah ke lapangan, dengarkan suara masyarakat, dan jadikan DWP sebagai jembatan aspirasi mereka,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya melibatkan generasi muda dalam kegiatan DWP serta melestarikan kearifan lokal sebagai bagian dari gerakan sosial yang berkelanjutan.
Sementara itu, Plt Ketua DWP Kotim Halimah Masri menyatakan kesiapan organisasinya untuk menjawab tantangan tersebut. Ia menegaskan DWP Kotim akan fokus pada program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, seperti pelatihan keterampilan perempuan, edukasi keluarga, hingga aksi sosial.
“Pengukuhan ini jadi momen penting untuk memulai langkah nyata. Kami ingin DWP tidak hanya hadir di balik meja, tapi juga hadir di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Halimah menambahkan, sinergi dengan pemerintah dan berbagai pihak akan menjadi kunci keberhasilan program-program DWP ke depan. Ia juga berharap semangat kekeluargaan tetap menjadi fondasi dalam menjalankan setiap kegiatan.
“Kami ingin DWP Kotim menjadi organisasi yang dinamis, solutif, dan memberi manfaat nyata, khususnya dalam memperkuat peran perempuan dalam pembangunan daerah,” pungkasnya. (dk)