Dinkes Kotim Bidik 80 Persen Warga Ikut Cek Kesehatan Gratis

<p>Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi. (Foto: Apri) </p>
Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi. (Foto: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur. Salah satunya melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang kini ditargetkan dapat diikuti minimal 80 persen warga.

Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi, mengatakan target tersebut penting untuk memetakan pola penyakit yang ada di masyarakat. Dengan data yang lengkap, langkah tata laksana dan pencegahan bisa dilakukan lebih tepat sehingga masyarakat bisa mendapat penanganan sejak dini.

“Kami usahakan paling tidak 80 persen masyarakat mengikuti CKG sehingga kami bisa tahu pola penyakit di Kotim seperti apa, tata laksananya bagaimana dan pencegahan seperti apa. Dengan begitu masyarakat kita benar-benar sehat dan kalau ada indikasi penyakit bisa ditangani sejak awal,” ujar Umar di Sampit, Senin (18/8/2025).

Program CKG mulai diberlakukan sejak 4 Agustus 2025 sesuai instruksi Kementerian Kesehatan. Pemeriksaan dilakukan bagi anak sekolah dari jenjang SD hingga SMA dengan pola jemput bola, yakni tenaga kesehatan mendatangi sekolah-sekolah. 

Selain itu, layanan CKG juga tersedia bagi masyarakat umum di ruang-ruang publik seperti pasar, mal, Car Free Day (CFD), dan fasilitas kesehatan.

Menurut Umar, layanan ini akan terus berjalan tanpa batas waktu, sampai ada kebijakan baru dari Kemenkes. Masyarakat bisa datang langsung ke puskesmas terdekat hanya dengan membawa KTP, kemudian petugas yang akan membantu melakukan input data ke aplikasi Satu Sehat.

“Memang sebelumnya sempat ada kendala karena harus terdaftar di Satu Sehat dan sebagian warga belum memahami. Tapi sekarang cukup bawa KTP, nanti petugas kami yang membantu input data,” jelasnya.

Pemeriksaan kesehatan gratis ini meliputi cek tensi darah, kadar gula, kolesterol, asam urat, hingga skrining kesehatan mental. Bagi yang datang ke puskesmas, layanan lebih lengkap tersedia, mulai dari pemeriksaan otak, mata, telinga, paru-paru, jantung, hingga ginjal.

Umar menambahkan, sejak Februari 2025 sekitar 30 persen warga Kotim sudah mengikuti program ini. Meski belum dapat merinci hasil pemeriksaan secara menyeluruh, ia mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit kronis seperti diabetes yang bisa berujung gagal ginjal.

“Pencegahan yang paling bagus adalah dengan menjalani pola hidup sehat. Konsumsi makanan bergizi seimbang, hindari makanan tinggi gula, perbanyak minum air putih, cukup istirahat, dan olahraga minimal 30 menit sehari,” pesannya. (ri)