BKSDA Ingatkan Konservasi Alam Jadi Penopang Masa Depan

<p>Kepala Resort BKSDA Pos Sampit, Muriansyah saat mendampingi seorang anak menanam pohon. (Foto: Ist) </p>
Kepala Resort BKSDA Pos Sampit, Muriansyah saat mendampingi seorang anak menanam pohon. (Foto: Ist)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional pada 10 Agustus 2025 menjadi momentum bagi Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit, Muriansyah, untuk mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Ia menegaskan, kerusakan alam sama saja dengan mengancam masa depan manusia.

Menurut Muriansyah, masih banyak pandangan keliru yang menganggap konservasi tidak bermanfaat, bahkan menghambat pembangunan. Padahal, kata dia, makna konservasi justru menekankan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan tanpa mengabaikan kelestariannya.

“Hutan, laut, sungai, dan danau beserta isinya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia, tapi harus dijaga agar tetap lestari,” ujarnya, Senin (11/8/2025).

Ia mencontohkan, setiap ciptaan Tuhan, termasuk satwa liar, memiliki peran dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Hilangnya satu unsur dapat memicu masalah serius. Salah satu kasus terjadi di Pulau Jawa ketika ular diburu secara massal, yang berakibat pada ledakan populasi tikus di sawah dan membuat petani gagal panen.

“Rantai makanannya terputus. Dampaknya langsung dirasakan manusia,” tambahnya.

Ia juga menegaskan, konservasi dan pembangunan seharusnya tidak dipertentangkan. Pembangunan berkelanjutan justru harus berjalan seiring dengan upaya melestarikan alam. 

“Kuncinya ada pada pemanfaatan yang bijak,” tutupnya. (ri)